Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivitas Gunung Dokuno di Halmahera Utara Meningkat  

image-gnews
Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara. Budhy Nurgianto
Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara. Budhy Nurgianto
Iklan

TEMPO.CO, Ternate - Gunung Dokuno di Halmahera Utara, Maluku Utara, terekam mengeluarkan asap tebal setinggi 700 meter, Selasa, 7 Juli 2015. Dua kecamatan, yakni  Tobelo dan Tobelo Timur, terkena dampak abu vulkanik dengan skala tipis. Seismograf  mencatat telah terjadi gempa tremor terus-menerus dengan amplitudo maksimal 3-20 milimeter disertai asap tebal setinggi 700 meter mengarah ke ketimur.

Gunung Dukono adalah satu dari lima gunung api yang masih aktif di Maluku Utara. Gunung ini terletak di utara Pulau Halmahera atau 10 kilometer dari Kota Tobelo, ibu kota Halmahera Utara. Secara geografis Gunung Dokuno berada pada 1,42 derajat Lintang Utara dan 127,52 derajat Bujur Timur dengan ketinggian 1.087 meter.

Berita Kasus Angeline
Rekonstruksi Angeline: 3 Fakta Ini Bikin Margriet Terpojok

Rekonstruksi, Orang Emosi: Margriet Dilempar Tahi Ayam Saja!

Di kalangan masyarakat Halmahera Utara, Gunung Dokuno dikenal dengan nama Doekono, Dukoko, Dodoekko, Dukoma, Tala, dan Tolo. Dokuno berada  paling utara dari deretan gunung api yang muncul pada busur vulkanik di bagian barat Pulau Halmahera. Sekitar puncak gunung terdapat sejumlah kawah yang beberapa di antaranya sudah padam.

Kawah-kawah tersebut adalah Tanah Lapang, Dilekene (A dan B), Malupang Magiwe (C), Telori (D), dan Heneowara. Sedangkan kawah Malumpang-Warirang di lereng Gunung Karirang merupakan pusat kegiatan dan kawah paling aktif di Gunung Dokuno. Untuk mencapai puncak Gunung Dukono dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama tujuh  jam dari arah selatan.

Dalam catatan sejarah, Gunung Dokuno pertama kali meletus dengan skala besar pada  1550. Letusan tersebut membuat luapan lava mengisi selat di antara Pulau Halmahera dan lereng utara Gunung Mamuya. Berdasarkan volcanic explosivity index, letusan pada tahun tersebut diperkirakan mencapai skala 3.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga kini gempa tremor terus terjadi di Gunung Dokuno. Dalam kurung waktu 15 tahun terakhir Dokuno tercatat selalu mengeluarkan abu vulkanik setiap tahun. Pada Maret  2003, terjadi letusan abu vulkanik disertai suara gemuruh dengan tinggi asap mencapai 2 ribu meter. Letusan itu membuat seluruh Kota Tobelo diselimuti abu setebal 0,5 sentimeter.

"Kalau untuk gempa tremor terus menerus yang terjadi di Gunung Dokuno rata-rata dengan amplitudo maksimal 3-20 milimeter. Umumnya letusannya disertai asap putih dan abu vulkanik dengan skala tipis," kata Iwan Amah, petugas di pos pemantauan Gunung Dokuno kepada Tempo.

Menurut Iwan, di Gunung Dokuno setidaknya tercatat ada lebih dari 100 ribu penduduk dari enam kecamatan di Halmahera Utara. Mereka menggantungkan hidupnya di lereng gunung tersebut setiap hari. Sebanyak 30 ribu orang di antaranya tinggal dan hidup di lereng gunung.

"Gunung Dokuno juga tidak jauh dari Kota Tobelo. Namun untuk saat ini aktivitas Gunung Dokuno masih relatif terkendali. Aktivitas masyarakat juga masih berjalan normal dan terlihat tidak terganggu dengan peningkatan aktivitas gunung," ujar Iwan.

BUDHY NURGIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

15 jam lalu

Pesawat Wings Air. Dok. Lion Air Group
Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.


Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

31 Desember 2022

Ketel uap Ruston Proctor & Co berdiri di depan pabrik Perkebunan PT Glenmore di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu 31 Desember 2022. Mesin uap asal Inggris ini saksi bisu kejayaan pabrik  yang didirikan oleh pengusaha asal Skotlandia, Ros Taylor pada 1920. TEMPO/ Diananta Putra Sumedi
Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.


Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Kawasan Beji Antaboga di Banyuwangi. Dok. pgi.or.id
Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.


Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

29 Juli 2022

Visual Gunung Raung pada Jumat, 29 Juli 2022, Pukul 06.00 WIB. Badan Geologi menaikkan status gunung di Jawa Timur ini dari Normal menjadi Waspada. (Dokumentasi Badan Geologi)
Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.


Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

28 Juli 2022

Gambar Gunung Raung diambil Kamis, 28 Juli 2022, pukul 05.23 WIB. Gunung tersebut sempat erupsi tiba-tiba pada Rabu, 27 Juli 2022, pukul 17.19 WIB menghasilkan kolom abu setinggi 1.500 meter dari kawah gunung tersebut. (Magma Indonesia/PVMBG).
Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.


5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

13 Juni 2022

Atlet paralayang dari Puncak Lawang, Sumatera Barat, Putri bersiap meluncur di Bukit Gendang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Minggu, 28 November 2021. TEMPO | Yogi Eka Sahputra
5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?


Pemprov Maluku Raih Kualifikasi Badan Publik Cukup Informatif

12 November 2021

Pemprov Maluku Raih Kualifikasi Badan Publik Cukup Informatif

Pemprov Maluku meraih peringkat keenam dengan total nilai 76,58. Capaian tersebut meningkat dibanding 2020 sebelumnya yang masuk pada katagori " tidak informatif".


Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

10 Agustus 2021

Gunung Raung yang terletak di antara Banyuwangi, Jember dan Bondowoso, erupsi dan abu vulkanik dirasakan sejumlah wilayah di Banyuwangi. Minggu, 7 Februari 2021. ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi
Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

Gunung Raung alias Rawon merupakan gunung api strato berkaldera setinggi 3.332 meter dari permukaan laut.


Destinasi Wisata Religi di Gunung Raung dan Kisah Erupsi Dahsyatnya

14 Maret 2021

Petani mencangkul di sawah dengan latar belakang Gunung Raung (kanan), dan Gunung Suket (kiri), terlihat dari Desa Pakisan, Tlogosari, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad, 24 Januari 2021. Suara gemuruh di gunung ini sempat dikaitkan dengan dentuman misterius yang terdengar di Malang pada Selasa malam hingga Rabu dinihari. ANTARA/Seno
Destinasi Wisata Religi di Gunung Raung dan Kisah Erupsi Dahsyatnya

Gunung Raung menjadi salah satu destinasi wisata yang juga ramai didatangi para penikmat wisata alam. Gunung ini mengalami erupsi pertama pada 1586.


Hari Ini, Gunung Semeru Erupsi 57 Kali dan Gunung Raung Masih Berasap

9 Maret 2021

Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Oro Oro Ombo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu, 17 Januari 2021. Gunung Semeru kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer pada 16 Januari dan warga di sekitar gunung tersebut  diiimbau agar waspada akan potensi bencana yang ditimbulkan. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Hari Ini, Gunung Semeru Erupsi 57 Kali dan Gunung Raung Masih Berasap

Pos Pengamatan Gunung Semeru memantau setidaknya ada 57 kali letusan atau erupsi pada Selasa, 8 Maret 2021.