Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Indikasi Margriet Pemarah: Soal Jam Rolex hingga Kucing  

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Ibu angkat Angeline, Margriet Christina Megawe. liputan6.com
Ibu angkat Angeline, Margriet Christina Megawe. liputan6.com
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar -Tim Penyidik Kepolisian Daerah Bali  telah memeriksa seorang saksi tambahan lagi terkait kasus pembunuhan Angeline.  Saksi yang dimintai keterangan ini adalah Callista, teman dekat Margriet Christina Megawe, tersangka kasus pembunuh sekaligus  penelantaraan anak angkatnya, Angeline, 8 tahun. Pemeriksaan dilakukan pada Kamis siang hingga sore pekan lalu.

Ketua Tim Hukum Angeline, Haris Arthur Hedar, pihaknya mendampingi Callista dalam memberikan keterangan. Haris mengatakan Callista ini mengetahui keseharian Angeline. Bagaimana Margriet memperlakukan Angeline setiap harinya, Callista sangat paham. Callista pernah sebelas bulan tinggal di tempat kos milik Margriet di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar Timur, Kota Denpasar.

Baca juga:

Angeline Dibunuh, Hotman P: SMS Menunjukkan Sekeluarga Tahu!
Hotman Paris:Jari Angeline Masih Bergerak Saat Diangkat Agus 
Berikut ini  3  sikap  Margriet yang mengindikasi ia pemarah, mulai dari soal jam Rolex hingga urusan kucing:

1. Jam Rolex

"Pernah Bu Telly (Margriet) cerita sambil menangis ketika suaminya sakit di rumah sakit," kata Callista kepada Tempo di sebuah hotel di kawasan Teuku Umar, Kota Denpasar, pekan lalu.

Margriet waktu itu, Callista bercerita, mempersoalkan jam tangan Rolex dan cincin berlian yang dipakai suaminya yang sedang sakit. Waktu suami Margriet (suami keduanya, Douglas Scarborough) mau meninggal, suster rumah sakit menyerahkan perhiasan itu ke Margriet. 

Selanjutnya: Suatu hari...

Tapi, suatu hari, jam Rolex dan cincin berlian itu tiba-tiba sudah dipakai keponakan Margriet, anak adiknya. Margriet menuturkan jam Rolex dan cincin berlian itu adalah kepunyaan suaminya. Namun keponakannya itu mengatakan, sewaktu mau meninggal, Douglas memberikan jam tangan dan cincin itu sebagai kenang-kenangan. Margriet kemudian menuduh keponakannya itu mencuri dari lemari miliknya.

 "Aku marah, aku bawa parang, tak acung-acungin," kata Callista menerikukan ucapan Margriet.

2. Uang Kos

Menurut Callista, setiap kali marah dengan anak kos, Margriet mengasah parang miliknya. "Pernah Bu Telly (Margriet) berantem dengan penghuni paviliun. Sampai seperti mau bunuh-bunuhan," ujar Callista.

Callista sampai harus melerai dengan memegangi tangan Telly alias Margriet. Sedangkan penghuni kos lain memegangi tangan Adam, anak kos yang terlibat adu mulut dengan Margriet. Akhirnya, Adam diusir Margriet karena terlambat membayar kos.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:

Kisah Putri Margriet:Soal Fanpage & Disebut Jadi Marinir AS  
3 Indikasi Margriet Pemarah: Soal Jam Rolex hingga Kucing

3. Kucingnya Mati
Callista bercerita, pada suatu malam, Margriet tiba-tiba meminta ia  mengantarnya ke dokter. Sempat mengira Margriet akan memeriksakan Angeline, Callista terkejut karena ternyata Margriet memintanya mengantar kucing Margriet yang sedang hamil. "Kucingnya yang sedang hamil mau melahirkan. (Margriet) nungguin kucingnya kesakitan," kata Callista.

Selanjutnya: untuk operasi kucing

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

36 menit lalu

Tersangka Gregorius Ronald Tannurbersiap melakukan adegan rekonstruksi  di parkiran bawah tanah Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 10 Oktober 2023. Ronald yang merupakan anak anggota DPR fraksi PKB Edward Tannur itu melakukan 41 adegan reka ulang dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban bernama Dini Sera Afrianti tewas. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

15 jam lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

3 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

3 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

4 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.


Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

7 hari lalu

Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu, 9 Maret 2024. ANTARA/Mario Sofia Nasution
Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, menilai kasus satu keluarga lompat dari apartemen bisa disebut pembunuhan pada anak, bukan bunuh diri


Satu Keluarga Jatuh dari Apartemen, Psikolog Forensik: Kedua Anak Bisa Disebut Korban Pembunuhan

7 hari lalu

Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu, 9 Maret 2024. ANTARA/Mario Sofia Nasution
Satu Keluarga Jatuh dari Apartemen, Psikolog Forensik: Kedua Anak Bisa Disebut Korban Pembunuhan

Reza mengatakan, anak-anak dalam peristiwa satu keluarga tewas jatuh dari apartemen ini harus tetap diposisikan sebagai orang yang tidak setuju.


Sidang Pembunuhan Karyawan MRT: Korban Dibius di Kalibata, Dibunuh di Tebet, Dibuang di BKT

8 hari lalu

3 Pelaku pembunuhan berencana terhadap karyawan PT MRT (Perseroda) Disa Dwi Yarto yang sudah ditangkap Polda Metro Jaya, Jumat, 17 November 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Sidang Pembunuhan Karyawan MRT: Korban Dibius di Kalibata, Dibunuh di Tebet, Dibuang di BKT

Pelaku pembunuhan karyawan MRT Disa Dwi Yarto sempat membius korban, tetapi tidak berhasil