TEMPO.CO, Pekanbaru - Tragedi jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara, menyisakan luka mendalam bagi mahasiswa asal Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Belasan mahasiswa asal Ranai turut menjadi korban saat menumpang pesawat nahas itu untuk pulang ke kampung halaman. “Kami sangat berduka kehilangan adik, kakak, dan saudara,” kata Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Natuna Fathurozi kepada Tempo, Sabtu, 4 Juli 2015.
Menurut Fatur, pesawat Hercules merupakan satu-satunya harapan mahasiswa Natuna untuk menempuh jarak yang jauh guna menuntut ilmu. Banyak kemudahan yang diberikan Hercules untuk warga kepulauan perbatasan itu. “Selain hemat biaya, hemat waktu,” katanya.
Baca juga: RESHUFFLE KABINET: SBY Dukung Langkah Presiden Jokowi
Fatur mengatakan tidak salah masyarakat sipil menumpang Hercules, karena memang pemerintah daerah maupun pusat tidak mampu memberikan pelayanan transportasi yang baik untuk anak-anak perbatasan.
Fatur berharap peristiwa Hercules nahas yang menimpa warga dan mahasiswa asal Natuna ini mampu membuka mata pemerintah untuk lebih memastikan pelayanan transportasi yang layak bagi masyarakat perbatasan.
Mereka menagih janji Presiden Joko Widodo, yang kerap menggembar-gemborkan visi arah pembangunan kembali ke laut atau pengembangan infrastruktur maritim. “Tolong benahi transportasi kami,” ujarnya.
Untuk itu, Ikatan Mahasiswa Kabupaten Natuna mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.Berikutnya ini isi suratnya:
Kepada Yang Terhormat
Tuan Presiden Yang Berkuasa
Joko Widodo
Serta Kawan-Kawannya
Kata Bung Hatta ketika berkunjung ke Natuna 1955
“Mempertahankan Kedaulatan Negara ini tidak semata-mata dengan kekuatan meliter tapi lebih penting dan utama adalah mensejahterakan rakyat Indonesia terutama perbatasan”
Selanjutnya: Tuan Presiden..