TEMPO.CO, Bandung - Sekitar 1.500 siswa pemegang surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang diduga palsu mundur dari pendaftaran siswa baru SMP, SMA, dan SMK di Kota Bandung, Jawa Barat. Tindakan itu diduga diambil setelah kepolisian mengusut kasus surat palsu itu.
“Sudah hampir 1.500 siswa mundur secara sukarela hari ini. Tim polisi bergerak sampai Rabu dan Kamis,” ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Sabtu, 4 Juli 2015.
Emil--panggilan akrab Ridwan Kamil--menjelaskan, banyak pendaftar melalui jalur non-akademik yang mundur karena takut tersangkut urusan dengan Kepolisian. Dia memastikan bakal lebih banyak lagi pendaftar non-akademik dengan surat keterangan tak mampu palsu yang akan mundur. "Hari Kamis akan banyak kursi kosong akibat orang tua dengan SKTM bodong mundur,” ujar Emil.
Akibatnya, kuota bangku sekolah melalui jalur akademik bertambah. Untuk itu, masa pendaftaran siswa baru diperpanjang. "Pendaftaran akademik mundur, passing grade juga pasti turun dan kursi akademik melonjak naik lagi," katanya. Hingga saat ini, kepolisian belum melakukan verifikasi ke rumah-rumah pemohon surat keterangan tidak mampu.
PUTRA PRIMA PERDANA