TEMPO.CO, Denpasar - Callista yang merupakan orang dekat Margriet Megawe menduga kedua anak kandung Margriet, Yvonne Caroline Megawe dan Christina Telly Megawe, tidak tahu apa-apa soal kematian Angeline. "Menurut saya, Yvonne dan Christina tidak tahu apa-apa. Karena setiap menelepon, mereka selalu minta kepada ibunya agar ngurusin si Angeline. Susunya suruh belikan," kata Callista, yang juga menjadi salah satu saksi terkait kasus pembunuhan Angeline, saat ditemui TEMPO di sebuah hotel di kawasan Teuku Umar, Kamis pagi, 2 Juli 2015.
Dion Pongkor, penasehat hukum Yvonne dan Christina, mengatakan status Yvonne dan Christina sebelumnya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Agustinus. "Apa yang dilakukan saat hilangnya Angeline, apa yang dilakukan untuk mencari atau menemukan saat Angeline hilang," kata Dion.
Dua anak kandung Margriet ini juga menjadi saksi kasus penelantaran anak. "Kalau untuk penelantaran, dua orang ini kan tidak tinggal di situ, jadi tidak terlalu banyak yang mereka ketahui," kata Dion.
Namun menurut Dion, mereka diminta menjelaskan soal keseharian mereka dalam hubungannya dengan ibunya.
Margriet sudah dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan sengaja dan penelantaran anak.
Angeline yang dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015 ditemukan tewas mengenaskan pada 10 Juni 2015. Jasad bocah 8 tahun itu dikubur di halaman belakang dekat kandang ayam di dalam rumah Margriet di Jalan Sedap Malam. Hasil otopsi terhadap jenazah Angeline menunjukkan banyak ditemukan luka lebam pada sekujur tubuhnya. Luka bekas sundutan rokok dan jeratan tali juga ditemukan pada leher bocah itu.
DAVID PRIYASIDHARTA