TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik, mengatakan bus antar kota yang melintasi jalan tol Cikampek Palimanan menuju jalur selatan agar keluar di pintu tol Pejagan. “Kalau memang jurusan yang ke utara dia keluar di Kanci menggunakan jalur lama,” kata dia di Bandung, Jumat, 3 Juli 2015.
Dedi mengatakan, pengaturan itu sengaja untuk meghindari kemacetan jika semua bus memaksa keluar di Pejagan. “Karena di Pejagan akan terjadi ‘bottle-neck’ karena ada lintasan sebidang (dengan kereta),” kata dia.
Untuk mengantisipasi kemacetan di Pejagan, pengeloal tol Cipali akan membuka ruas jalan tol menuju Brebes Timur kendati belum tuntas. “Sekitar 20 kilometer dengan perkerasan kerikil sehingga nanti bis difungsikan dan dengan pagar betis,” kata Tufik. “Mereka menjanjikan H-7 sudah bisa digunakan.”
Dedi mengatakan, mengurai kemacetan saat arus mudik nanti tergantung pembagian arus di Cikopo. Potensi titik macet, menurut Dedi, masih sama dengan sebelumnya yaitu 14 titik di utara, 17 jalur tengah, dan 19 di jalur selatan. “Tapi dengan adanya Cipali sudah bergeser, lalu-lintas hariannya akan berkurang lewat Cipali,” kata dia.
Dedi mengatakan, jalan tol Cipali akan menyedot sebagian besar kendaraan pemudik. Tapi jalur utara lama, serta jalur selatan tetap mendapat prioritas pemantauan.
Catatan Kementerian Perhubungan menyebutkan kemungkinan pemudik tahun in naik 1,9 persen. Keberadaan tol Cipali memicu pemudik memilih menggunakan mobil pribadi dan kendaraan roda dua. Jumlah total pemudik di Indonesia diperkirakan 20 juta orang.
AHMAD FIKRI