TEMPO.CO, Denpasar - Tim Penyidik Kepolisian Daerah Bali memeriksa seorang saksi tambahan lagi terkait kasus pembunuhan Angeline.
Saksi yang dimintai keterangan ini adalah Callista, teman dekat Margriet Christina Megawe, tersangka pembunuh Angeline, 8 tahun. Pemeriksaan dilakukan sejak Kamis siang, 2 Juli 2015 hingga sore hari.
Ketua Tim Hukum Angeline, Haris Arthur Hedar, pihaknya mendampingi Callista dalam memberikan keterangan. Haris mengatakan Callista ini mengetahui keseharian Angeline. Bagaimana Margriet memperlakukan Angeline setiap harinya, Callista sangat paham. Haris mengatakan Callista siap menjadi saksi yang memberatkan tersangka Margriet.
Harris mengatakan awalnya Callista melihat tayangan di media televisi ihwal santernya pemberitaan hilangnya Angeline hingga kemudian ditemukan telah meninggal dunia.
"Kemudian dia mencari tahu nomer telpon tim kami. Hingga kemudian mau memberikan keterangan," kata Harris. Dia juga mengatakan Callista ini sering melihat Margriet memukul Angeline.
Pada dasarnya keterangannya hampir sama dengan saksi lainnya, yakni kalau Angeline terlambat datang saat dipanggil, Angeline dicubit atau dipukul.
Kepolisian Polda Bali belum bisa dihubungi terkait hasil pemeriksaan Callista sebagai saksi. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Heri Wiyanto tidak mengangkat teleponnya saat dihubungi Tempo, Kamis malam, 2 Juli 2015.
Sementara itu, penasehat hukum Margriet tidak bersedia menjawab ihwal adanya saksi baru yang diperiksa Polda Bali yang ditengarai akan memberatkan Margriet.
"Nggak mau tanggapin bos," kata Dion Pongkor melalui pesan singkatnya kepada Tempo. Dion bahkan balik bertanya, yang kenal Douglas (suami Margriet) dari 2009 tidak menjadi saksi.
Angeline yang dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015, ditemukan tewas mengenaskan pada 10 Juni 2015. Jasad bocah 8 tahun itu dikubur di halaman belakang dekat kandang ayam di rumah Margriet di Jalan Sedap Malam, Sanur.
Hasil otopsi terhadap jenazah Angeline menunjukkan banyak ditemukan luka lebam di sekujur tubuhnya. Luka bekas sundutan rokok dan jeratan tali juga ditemukan pada leher bocah itu.
DAVID PRIYASIDHARTA