TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi Eka Muharram mengatakan, bila terjadi erupsi besar dari Gunung Raung, 23 desa di enam kecamatan akan terdampak.
“Semua desa itu dihuni 200 ribu jiwa penduduk,” ujar Eka berkaitan dengan terus meningkatnya aktivitas vulkanis Gunung Raung dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Eka, ancaman letusan Gunung Raung saat ini masih berada di sekitar kaldera, sehingga penduduk belum perlu mengungsi. “Kaldera Gunung Raung yang luas dan dalam membuat lava pijar tidak akan terlontar keluar,” ucapnya, Selasa, 30 Juni 2015.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso akan berkonsolidasi mematangkan rencana mitigasi apabila letusan Gunung Raung membesar. Pertemuan akan digelar Rabu, 1 Juli 2015, di kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Sementara itu, peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Raung tidak membuat warga Banyuwangi panik. Sejak 2012, warga telah terbiasa dengan aktivitas vulkanis gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut itu.
Salah seorang warga Desa/Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Ari Restu, mengatakan warga sudah terbiasa dengan suara gemuruh Gunung Raung. Sebab, aktivitas vulkanis gunung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi-Jember-Bondowoso itu telah terjadi sejak 2012.
“Kami sudah terbiasa dengan aktivitas Gunung Raung,” tutur Ari kepada Tempo, Selasa, 30 Juni 2015.
Menurut Ari, desanya yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Gunung Raung tidak merasakan hujan abu. Bahkan, karena cuaca selalu mendung, warga tak bisa melihat sinar api dan embusan asap setinggi 300 meter yang keluar sejak empat hari lalu.
Namun munculnya sinar api dan embusan asap, kata Ari, telah sering dilihat warga dalam tiga tahun terakhir.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Raung dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) pada Senin, 29 Juni 2015, pukul 09.00 WIB.
Sejak 21 Juni 2015 hingga saat ini, gempa tremor terjadi terus-menerus dengan amplitudo rata-rata meningkat dari 11 hingga 21 milimeter, 1 kali gempa vulkanik dalam (VA), 4 kali gempa tektonik lokal (TL), dan 18 kali gempa tektonik jauh (TJ).
Selain itu, Gunung Raung mengeluarkan material berupa lava pijar dan embusan asap.
IKA NINGTYAS