Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bupati Purwakarta Jemput Bola Tangani Orang Gila

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Penderita gangguan mental dan perilaku, Larasati Safitri Nur Fazria bersama ibunya, Lia Siti Nurjamilah saat akan menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. 13 Mei 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Penderita gangguan mental dan perilaku, Larasati Safitri Nur Fazria bersama ibunya, Lia Siti Nurjamilah saat akan menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa, Cisarua, Lembang, Jawa Barat. 13 Mei 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Purwakarta - Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sudah dianggap aman dari serangan orang yang mengalami gangguan jiwa. Namun pencarian terhadap penderita sakit jiwa tetap dilakukan dengan cara jemput bola. "Ke keluarganya," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada Senin, 29 Juni 2015.

Dedi Mulyadi telah menginstruksikan kepala puskesmas di setiap kecamatan untuk merazia penderita gangguan jiwa langsung ke rumah mereka. Menurut dia, razia langsung ke keluarga penderita gangguan jiwa dengan melibatkan petugas puskesmas lebih bisa diterima. "Sebab, bicaranya dari hati ke hati," ujar Dedi.

Cara ini sudah dilakukan Kepala Puskesmas Tegal Waru Karmilah. Dia beberapa kali membujuk Ijoh, orang tua penderita gangguan jiwa Muhammad Nur alias Ade, 24 tahun, agar anaknya diizinkan dirawat ke rumah sakit jiwa. Pria ini sudah hilang ingatan sejak usia 13 tahun. Selama itu pula dia dikerangkeng orang tuanya di bagian belakang dapur rumah mereka. Namun bujukan Karmilah ditolak.

Dedi pun turun tangan. Sasaran bujukan beralih ke saudara lelaki Ade, Irwan. "Saya yakinkan bahwa Ade bisa disembuhkan di Cisarua dan keluarga yang ditinggalkan diberikan santunan Rp 2 juta per bulan. Akhirnya mereka merelakannya," ujar Dedi.

Benar saja, Ijoh yang semula menolak akhirnya luluh setelah pendekatan dari hati ke hati itu disampaikan. "Sejak Ahad, 28 Juni 2015, Ade sudah dibawa ke Cisarua," ujar Karmilah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah Ade, Karmilah masih harus dengan sabar menaklukkan tiga keluarga orang gila lainnya yang ada di Desa Batutumpang, Pasanggrahan, dan Warung Jeruk agar anak-anak mereka bisa menyusul Ade ke karantina Cisarua. Tentu dengan pendekatan yang tidak harus melibatkan Bupati Dedi lagi.

Dedi bertekad semua penderita sakit jiwa yang diketahui domisilinya di Purwakarta, meski mereka ada di luar daerah, akan disusul dan dikarantinakan di Cisarua. "Supaya mereka kembali normal atau minimal tak mengganggu lagi keamanan dan ketenteraman orang lain," katanya.

Dari mana biayanya? "Pemkab Purwakarta akan menanggungnya, termasuk membiayai keluarganya," ujar Dedi. Namun, katanya, pencarian penderita gangguan jiwa oleh petugas puskesmas yang berhasil baru yang di Kecamatan Tegalwaru itu. "Lainnya belum," ujarnya. Bupati Dedi tampaknya harus turun tangan langsung.

NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) menunjukkan jari yang telah dicelupkan tinta  saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.


Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Warga binaan duduk saat menggu panggilan untuk memberikan suara pada pemilu 2024 di TPS 021 dan TPS 022 yang berada di lingkungan Panti Bina Laras Sentosa 3, Jakarta Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 250 pemilih berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sekaligus warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 memberikan suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.


Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Pondok Rehabilitasi Sosial Jamrud Biru menunjukkan surat suara pada Pemilu 2024 di TPS 049 Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 97 pasien ODGJ Jamrud Biru yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) menggunakan hak suara pada Pemilu 2024 di 8 TPS. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.


Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

ilustrasi stres (pixabay.com)
Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?


Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.


Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

ilustrasi stres (pixabay.com)
Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.


RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit. Foto : X
RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.


Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Evakuasi mayat perempuan dalam sebuah kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa, 16 Januari 2024. Sumber: Istimewa
Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.


Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

21 Desember 2023

Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat mengumumkan penetapan pasangan Capres dan Cawapres di Kantor KPU, Jakarta, Senin, 13 November 2023. KPU menetapkan tiga pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yaitu; Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming untuk Pemilu serentak 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan teknis keterlibatan masyarakat dalam Pemilu 2024, khususnya pemilih yang ODGJ.


Kemenko PMK: Tak Cuma Stunting, Kesehatan Jiwa Juga Perlu Perhatian Khusus

12 Desember 2023

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Kemenko PMK: Tak Cuma Stunting, Kesehatan Jiwa Juga Perlu Perhatian Khusus

Kemenko PMK menyebut isu-isu terkait kesehatan jiwa seharusnya menjadi salah satu isu sentral seperti halnya stunting karena berhubungan dengan SDM.