TEMPO.CO, Kupang – Di semua daerah di Nusa Tenggara Timur terdapat anak usia di bawah 5 tahun (balita) yang kekurangan gizi. “Balita kurang gizi terdapat di 22 kabupaten/kota di daerah ini," kata Kepala Dinas Kesehatan NTT Stef Bria Seran, Senin, 29 Juni 2015.
Dia menjelaskan, dari 426.140 balita di NTT, 21.134 di antaranya kekurangan gizi pada periode Januari- Mei 2015. Jumlah balita yang mengalami kekurangan gizi terbanyak terdapat di Kabupaten Sikka dengan 5.174 orang, menyusul Timor Tengah Utara (TTU) 4.236 orang, Timor Tengah Selatan 2.285 orang, Manggarai Barat 1.242 orang, dan Kabupaten Belu 1.039 orang.
Bahkan, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan, sebelas di antara balita dengan gizi buruk meninggal di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Ibrahim Medah, mengatakan masalah kurang gizi dan gizi buruk yang melanda NTT telah berlangsung lama. "Daerah ini sudah menjadi langganan gizi buruk karena kekurangan pangan," tuturnya.
Dia meminta pemerintah mencari jalan keluar yang terintegrasi agar pendapatan masyarakat di NTT bisa meningkat. “Pendapatan yang rendah membuat masyarakat rentan mengalami gizi buruk,” uar Ibrahim.
YOHANES SEO