TEMPO.CO, Jakarta - Keempat tersangka dugaan suap Kabupaten Musi Banyuasin tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Sabtu, 20 Juni 2015 pukul 16.25 WIB. Keempat tersangka berinisial BK, AM, SF, dan F itu menumpang dua mobil tahanan KPK berjenis Toyota Kijang.
Keempat tersangka diterbangkan dari Palembang ke Jakarta sekitar pukul 14.40 WIB menumpang pesawat komersiil.
Keempat tersangka tampak menundukkan kepala saat digiring menuju ke dalam gedung KPK. Mereka kompak tutup mulut saat puluhan pewarta mencecar sejumlah pertanyaan. Dari empat tersangka, tampak ada yang mengenakan kaus polo kelir merah, kemeja lengan panjang berwarna biru gelap, kaus hitam lengan panjang, dan kemeja kotak-kotak berwarna merah-putih. Dua orang personel Brimob bersenjata lengkap tampak mengawal keempat tersangka.
Usai empat tersangka masuk gedung KPK, kamera pewarta foto tampak menyorot seorang penyidik berkaca mata dan berjaket hitam. Anggota KPK itu tampak memikul sebuah tas jinjing berwarna merah marun berukuran sekitar 70 x 30 centimeter.
Menurut Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi S.P, tas itu berisi uang Rp 2,56 miliar. Duit itulah yang menjadi bukti tangkap tangan suap.
Selain itu, tampak penyidik senior KPK Novel Baswedan dalam rombongan tersebut. Novel yang mengenakan jaket hitam itu tampak santai berjalan melewati kerumunan wartawan. Sayangnya, Novel hanya diam saat ditanya wartawan.
Berdasar informasi yang diperoleh Tempo, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Musi Banyuasin berinisial BK dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan AM dari Partai Gerakan Indonesia Raya. Sedangkan tersangka dari pemerintah daerah berinisial SF adalah Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Musi Banyuasin dan F adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Musi Banyuasin.
Upaya penahanan diputuskan penyidik usai melakukan pemeriksaan terhadap keempat tersangka di Mako Brimob Polda Sumatera Selatan kemarin malam pasca penangkapan. Menurut Johan penahanan dilakukan untuk mempermudahkan penyidik memeriksa keempat tersangka.
"Kami akan dalami kasus ini termasuk mencari keterlibatan pihak lain serta inisiator suap," kata Johan.
INDRA WIJAYA