TEMPO.CO, Surabaya-Rektor Universitas Airlangga Surabaya yang baru, M. Nasih, mengatakan, dirinya bakal mendorong dan memaksimalkan kegiatan riset serta penelitian yang dilakukan para guru besar dan dosen.
Hasil riset tersebut juga harus dipublikasikan melalui media massa agar berguna bagi masyarakat. "Biar masyarakat tahu dan dapat bermanfaat bagi mereka," kata Nasih usai dilantik menjadi rektor, Selasa, 16 Juni 2015.
Nasih menambahkan, bahwa telah merencanakan pemisahan antara lembaga penelitian dengan lembaga pengabdian masyarakat. Pemisahan ini dilakukan untuk mengoptimalkan dosen yang berminat melakukan penelitian. "Selain itu juga agar kami dapat membantu masyarakat yang masih memerlukan bantuan," kata dia.
Universitas Airlangga, kata Nasih, berusaha mengejar universitas-universitas negeri terkemuka di tanah air, seperti Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia, dalam hal percepatan indeks publikasi penelitian. "Unair sekarang dalam hal publikasi indeks masih dalam kisaran 600, sedangkan ITB sudah 4 ribu. Jadi kami akan terus mengejarnya," kata dia.
M. Nasih dilantik sebagai rektor periode 2015-2020. Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu menjadi rektor kedua yang berasal dari bidang ilmu sosial. Dalam sejarah Universitas Airlangga, sebagian besar rektor berasal dari bidang ilmu kedokteran. Pemilihan dilakukan secara aklamasi oleh 19 anggota Majelis Wali Amanat Unair.
EDWIN FAJERIAL