TEMPO.CO, Purwakarta - Beroperasinya jalan Tol Cikopo-Palimanan akan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Pantura. "Jalan tol ini akan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Pantura 40-60 persen, sehingga arus mudik tahun ini diharapkan akan lebih lancar," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Achmad Gani Ghazali di Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu, 13 Juni 2015.
Jalan Tol Cikopo-Palimanan diresmikan pengoperasiannya pada Sabtu ini oleh Presiden Joko Widodo.
Gani mengatakan Tol Cikopo-Palimanan akan menggunakan sistem tarif tertutup. Artinya, tarif tol akan disesuaikan dengan jarak tempuh kendaraan, yakni Rp 823 per kilometer.
Gani mengakui tarif ini relatif lebih tinggi dibanding tarif Tol Jakarta-Cikampek. "Karena nilai investasinya tol ini cukup tinggi, yakni Rp 13,7 triliun," kata Gani. Angka itu membengkak dari perkiraan nilai investasi awal sekitar Rp 12,6 triliun karena persoalan pembebasan tanah.
Gani mengatakan tarif terjauh untuk kendaraan golongan I adalah Rp 96 ribu, sementara untuk golongan V adalah Rp 228.500.
Selama masa sosialisasi, ruas tol ini akan digratiskan selama minimal tujuh hari ke depan. "Tol tanpa tarif ini akan mulai berlaku mulai Minggu nanti malam pukul 00.00," kata Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya Hudaya Arryanto. PT LMS adalah operator jalan Tol Cikopo-Palimanan. Penggratisan tarif tol ini diutamakan untuk kendaraan golongan I.
PT LMS memulai pekerjaan konstruksi sejak Februari 2013. Pekerjaan tersebut diselesaikan lebih cepat dari rencana semula, yaitu Agustus 2015. "Kami bersyukur penyelesaiannya lebih cepat, sehingga tol ini bisa mendukung arus mudik Lebaran 2015," kata Hudaya.
AMIRULLAH