TEMPO.CO, Jakarta - Kematian Angeline mengundang reaksi para pengguna Internet atau netizen. Mereka menyampaikan belasungkawa setelah bocah berusia 8 tahun itu ditemukan tewas di rumah ibu tirinya di Denpasar, Bali.
"Semoga Adik bahagia di surga di dekat para bidadari. Dunia ini terlalu keras untukmu, Cantik," ucap Ryn, pemilik akun @Ryn505, Kamis, 11 Juni 2015.
Polisi menemukan kuburan Angeline setelah tiga kali melakukan pemeriksaan di rumah Telly Margareth, 55 tahun. Margareth dan suaminya, seorang ekspatriat, mengadopsi Angeline sejak bocah itu berumur 3 hari. Margareth juga memiliki dua anak kandung, yaitu Ivon dan Christina. Namun kedua anaknya itu tidak tinggal serumah dengan Margareth.
Baca:
Angeline Dibunuh, Polisi Periksa Intensif Tujuh Saksi
Kasus Angeline, Kronologi dari Hilang hingga Meninggal
Sebelumnya, Angeline dinyatakan hilang sejak 16 Mei 2015. Saat itu, kakak angkat Angeline, Christina dan Ivon, mengumumkan hilangnya Angeline pada laman Facebook berjudul "Find Angeline-Bali's Missing Child". Keduanya juga mengajak masyarakat ikut mencari Angeline. Masyarakat, dari artis hingga pejabat, geger ikut membantu pencarian bocah malang tersebut.
Selain ucapan berduka, beberapa netizen mencurigai motif dan penyebab kematian Angeline. Pemilik akun @rkemalp, Raindy Kemal, mengatakan peristiwa ini memiliki beberapa kejanggalan. "Kasus Angeline ini rancu sekali. Kita tunggu saja ada apa di balik semua ini," kata dia.
Netizen lain, @ian_bii, menduga kematian Angeline berkaitan dengan harta warisan. Menurut dia, Margareth selaku orang terdekat Angeline berperan penting untuk mengungkap penyebab kematian bocah itu.
Akun @agus_fraiya meminta polisi mengusut kasus ini dan berharap pelakunya dijatuhi hukuman setimpal. "Semoga pelakunya segera terungkap," kata Agus Priyono, pemilik akun.
LINDA HAIRANI