TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Illah Sailah menyatakan penyelidikan kasus ijazah palsu yang belakangan ini marak diberitakan masih terus dilakukan. Kasus ini kini ditangani kepolisian.
"Pengumpulan bukti dan penyelidikan oleh polisi masih belum selesai. Saya masih harus menjawab banyak pertanyaan," kata Illah melalui pesan pendek, Selasa, 2 Juni 2015.
Sementara itu, untuk mengungkap kasus serupa di kampus-kampus lain, Illah berujar, para koordinator koordinasi perguruan tinggi swasta (kopertis) sedang mengecek keabsahan kampus-kampus swasta yang berada di bawah tanggung jawab masing-masing. "Kopertis sedang bergerilya dan mewaspadai PTS yang ada di tiap wilayah," ujar Illah.
Alasannya, kata Illah, penerbit ijazah palsu banyak terungkap di daerah. Baru-baru ini, penyedia ijazah palsu ditangkap di Medan, lalu menyusul di Riau dan Batam.
Meski begitu, Illah memandang positif terungkapnya kasus ijazah palsu. Mencuatnya temuan tersebut, kata Illah, membuat publik semakin sadar akan pentingnya memverifikasi sertifikat kelulusan itu. Sejumlah kementerian saat ini sedang mengidentifikasi ijazah pejabat-pejabatnya untuk membuktikan keaslian surat tersebut.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir pekan lalu melakukan inspeksi mendadak ke STIE Adhy Negara di Bekasi dan Lembaga Manajemen Internasional Indonesia di Jakarta. Kedua kampus itu dituding telah mengeluarkan ijazah palsu.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA