TEMPO.CO, Grobogan - Menjelang perayaan Waisak, sejumlah biksu Buddha perwakilan sangha mengambil api darma di lokasi wisata Api Abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin, 1 Juni 2015. Biksu dari enam sangha tersebut memang diutus membawa api darma dari Mrapen ke Candi Mendut. Pada puncak perayaan Waisak, api darma bersama air suci Umbul Jumprit akan diarak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur.
Salah satu sangha di Indonesia, Sangha Tantrayana, melakukan upacara doa pemujaan. Ada sedikit hal yang menarik di tengah pembacaan doa, yakni mereka menyisipkan permainan musik persembahan. Musik yang asalnya dari Tibet tersebut suaranya unik. Alat musiknya didatangkan dari Tibet. Mereka memainkan alat musik tersebut sebagai persembahan kepada Dewi Api.
Sot Tamding, Ketua Majelis Majabudti Tantrayana Indonesia, mengatakan itu bukan musik biasa, tapi musik persembahan untuk Dewi Api.
Seusai upacara, tiap-tiap perwakilan Sangha mengambil obor untuk menyalakan bejana yang akan dibawa ke Candi Mendut. Buddha mengajarkan bahwa api darma menghapuskan suram menjadi terang, mampu melepaskan manusia dari belenggu penderitaan.
BUDI PURWANTO