TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak mau berandai-andai untuk maju kembali dalam Pemilihan Wali Kota Surabaya periode 2015-2020. Risma tidak ingin konsentrasinya sebagai Wali Kota Surabaya terpecah karena ingin memenangi pemilihan tersebut.
“Prinsip saya, suara rakyat adalah suara Tuhan,” kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Minggu, 31 Mei 2015.
Selain itu, Risma khawatir semua program yang telah dicanangkannya akan terbengkalai apabila ia banyak mengurusi persoalan politik. Risma tidak menginginkan hal itu terjadi.
Menurut Risma, dia hanyalah manusia biasa yang terkadang digoda setan agar berusaha menang dalam pemilihan Wali Kota Surabaya itu. “Makanya saya tutup pintu itu supaya setan tidak menggoda saya untuk memenuhi nafsu kekuasaan,” kata Risma.
Risma tidak ingin warga Surabaya terkena imbas pemenuhan hawa nafsu yang jelek itu. Sebab Risma menganggap peran dan pengaruh hawa nafsu sangat luar biasa. “Saya tidak ingin semenit pun setan mengganggu, karena hawa nafsu ini sangat luar biasa, luar biasa,” ujar Risma.
Karena itu, Risma tetap memegang prinsipnya dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Apabila Tuhan menghendaki dan meridai, kata Risma, dia yakin akan terpilih lagi menjadi Wali Kota Surabaya. Namun jika Tuhan tidak menghendaki, Risma hanya bisa pasrah. “Nanti Tuhan yang akan mengatur proses selanjutnya,” kata Risma.
Risma menegaskan masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya hingga 28 September 2015. Risma merasa masih punya cukup waktu untuk membangun Kota Surabaya menjadi lebih baik sebelum masa jabatannya berakhir.
MOHAMMAD SYARRAFAH