TEMPO.CO, Jakarta - Ongkos naik haji 2015 turun Rp 6,5 juta. Kini untuk menunaikan rukun Islam kelima, calon haji hanya perlu membayar Rp 36,06 juta. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan pihaknya melakukan efisiensi dalam penyelenggaraan ibadah yang merupakan rukun Islam kelima tersebut.
"Belajar dari masa lalu, harus dilakukan efisiensi," kata Abdul di kantornya, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 Mei 2015. Saat disinggung perihal penurunan ongkos haji yang merupakan hasil evaluasi dari kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji periode Menteri Agama terdahulu, Suryadharma Ali, Abdul tak menepisnya. "Tidak selalu. Ada yang hal-hal yang tidak ada urgensinya kita pangkas."
Menurut Abdul, pihaknya melakukan pemangkasan yang signifikan pada biaya perjalanan, penginapan, dan makan selama di Arab Saudi. Misalnya, kata dia, pemondokan jemaah di Mekah harganya dibatasi 4.500 untuk satu jemaah.
"Sebelumnya lebih tinggi dari itu," ujarnya. Zona penginapan juga lebih sedikit, dari 12 menjadi enam saja. Hal tersebut untuk memudahkan para jemaah haji berangkat maupun pulang dari Masjidil Haram.
Abdul juga melakukan perubahan rute. Biasanya 33 ribu jemaah haji diterbangkan dari Tanah Air ke Jeddah. Mereka harus ke Madinah melalui jalur darat yang otomatis akan membutuhkan biaya sewa kendaraan. Sekarang jemaah haji kelompok terbang pertama langsung mendarat di Madinah. "Kan, ini ada pemotongan transportasi," kata Abdul.
Saat pulang ke Tanah Air, jemaah haji juga langsung diberangkatkan dari Madinah. Tahun-tahun sebelumnya, baik pulang maupun pergi melalui bandar udara di Jeddah.
"Kalau transit di Jeddah, ada transportasi, menginap sehari, ada konsumsi, hotel dan sebagainya. Yang kayak begini tidak ada lagi," ujar mantan Dirjen Pembinaan Islam tersebut. Dia mengklaim perubahan rute tersebut selain menghemat biaya juga bisa efisiensi tenaga para jemaah haji.
Pemangkasan alokasi anggaran juga berlaku di kegiatan manasik haji. Biasanya manasik haji dilakukan 10 kali, kini hanya enam kali saja.
"Itu signifikan. Dihitung semua Kantor Urusan Agama di kecamatan seluruh Indonesia," ujar Abdul. Dia mengklaim biaya katering juga ada penurunan harga. Meski demikian, Abdul menjamin kualitas makanannya tetap sama.
Abdul mengatakan seluruh proses tender barang dan jasa untuk keperluan haji sudah dilaksanakan.
"Sudah, timnya sudah pulang dan ada kesepakatan harga," ujarnya. Sayangnya, Abdul enggan merincikan besaran efisiensi anggaran di setiap sektor dalam proses tender tahun ini.
LINDA TRIANITA