TEMPO.CO, Semarang - Darwati, 23 tahun, pekerja rumah tangga asal Kabupaten Blora yang baru saja meraih gelar sarjana, ingin melanjutkan kuliah master manajemen bisnis. Keinginan itu ia sampaikan ketika mendapat tawaran beasiswa dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta kampus yang sebelumnya meluluskan gelar sarjana.
“Punya keinginan ambil manajemen bisnis,” kata Darwati kepada Tempo, Sabtu, 30 Mei 2015.
Keinginan melanjutkan pendidikan di strata dua manajemen bisnis itu bukan tanpa alasan. Darwati sebelumnya meraih gelar sarjana manajemen bisnis di FISIP Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag), Semarang. Selain ingin memiliki modal, ia juga ingin mendapatkan ilmu lebih tinggi sebagai bekal berwirausaha.
“Ingin mandiri punya usaha sendiri, makanya memilih master manajemen bisnis,” Darwati beralasan.
Darwati mendapat tawaran beasiswa dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Kampusnya, Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang, juga memberikan tawaran beasiswa yang sama.
Darwati, yang mendapat kebebasan belajar di perguruan tingi oleh majikannya itu, tak ingin kuliah jauh dari Grobogan, tempat ia selama ini bekerja. Selain belum bisa meninggalkan pekerjaan, ia juga tak mau jauh dari keluarga majikan yang selama ini dianggapnya sebagai keluarga.
Saat diwawancarai pada Sabtu, 30 Mei 2015, Darwati masih konsisten bekerja di rumah majikan yang berprofesi sebagai dokter gigi. Ia menerima wawancara Tempo usai mencuci baju dan membantu pekerjaan rumah lainya.
“Beginilah pekerjaan saya, meski nanti ada pekerjaan lain dengan ijazah sarjana, tapi berat meninggalkan juragan yang sudah seperti keluarga,” katanya.
Sekretaris Program Studi Manajemen Bisnis di FISIP Universitas Tujuh Belas Agustus, Semarang Slamet Riyono menyatakan kampus tempat Darwati juga memberikan beasiswa untuk melanjutkan kuliah. Namun ia memastikan beasiswa itu hanya potongan biaya kuliah.
“Kami tak bisa menanggung 100 persen biaya kuliah karena swasta,” kata Slamet.
Menurut dia, Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang memberi kebebasan pada Darwati untuk memilih beasiswa. Institusi perguruan tinggi tempat Darwati meraih sarjana itu tetap mendukung Darwati melanjutkan pendidikan.
“Kami mendukung Darwati tetap jadi bagian dari keluarga besar kampus Untag. Ia sebagai alumnus,” kata Slamet.
EDI FAISOL