TEMPO.CO, Surabaya – Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, menetapkan M. Nasih sebagai rektor periode 2015-2020. Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu menjadi rektor kedua yang berasal dari bidang ilmu sosial. Dalam sejarah Unair, sebagian besar rektor berasal dari bidang ilmu kedokteran. Pemilihan dilakukan secara aklamasi oleh 19 anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Unair, Jumat, 19 Mei 2015.
Ketua MWA Unair Sudi Silalahi mengatakan pemilihan secara aklamasi itu merupakan wujud demokrasi di Unair. “Musyawarah mufakat ini lebih tinggi dari pemilihan suara,” kata dia.
Selain Nasih, terdapat dua orang lain yang maju sebagai calon rektor, yaitu Djoko Santoso dan Umi Athiyah. Sebelum dipilih, mereka bertiga memaparkan visi-misinya selama sepuluh menit dan kemudian Majelis menggelar sidang pemilihan secara tertutup.
Setelah terpilih, Nasih mengatakan akan melanjutkan program yang sudah dicanangkan rektor sebelumnya. Ia juga berjanji akan membawa Unair masuk peringkat 500 kampus terbaik dunia. Untuk itu, ia akan meningkatkan publikasi di jurnal internasional. “Publikasi jurnal internasional yang masih rendah, sekitar 400-an. Targetnya bisa mencapai 2.000-an,” kata Nasih.
Rencananya, pelantikan rektor akan dilaksanakan pada 16 Juni 2015. Majelis merekomendasikan supaya Djoko dan Umi, dua calon rektor yang tidak terpilih, bersedia menjadi wakil rektor untuk mendampingi Nasih.
ARTIKA RACHMI FARMITA