TEMPO.CO, Bandung - Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat Tubagus Hasanudin mengatakan partainya mematok target kemenangan dalam pemilihan kepala daerah serentak. Di Depok, partai berlambang banteng ini mengusung Rieke Diyah Pitaloka sebagai calon wali kota.
Dia mengklaim, dalam hasil survei, nama Rieke menembus angka 70 persen. “Saya sudah tanya, Diah mengatakan siap kalau ada perintah partai, no problem,” katanya.
PDIP menargetkan kemenangan di sejumlah kota lain di Jawa Barat. Lima pilkada yang diyakini bakal dimenangi PDIP yakni Kabupaten Pangandaran, Sukabumi, Cianjur, dan Indramayu. Demikian pula pilkada di tiga kabupaten tempat PDIP menyorongkan posisi wakil kepala daerah, yakni Tasikmalaya, Karawang, serta Bandung.
Di Pangandaran, Tubagus mengatakan, salah satu kandidat yang masuk penjaringan sudah mengantungi hasil survei di atas 63 persen. “Dia didukung lima partai, tidak melihat KMP (Koalisi Merah Putih) dan KIH (Koalisi Indonesia Hebat), bisa berkoalisi,” kata Tubagus.
Koalisi serupa juga dibentuk di Sukabumi, Cianjur, serta Indramayu untuk memenuhi batas persentase dukungan 20 persen partai politik yang meraih kursi di DPRD. “Di Indramayu malah enam partai akan melakukan perlawanan bersama terhadap incumbent,” kata Tubagus. Anggota DPR, Ono Surono, menjadi salah satu calon yang dijagokan berlaga di Indramayu.
Di posisi wakil kepala daerah, misalnya, PDIP mempertahankan Ade Sugianto, Wakil Bupati Tasikmalaya, untuk mendampingi Uu Ruzhanul Ulum, kader Partai Persatuan Pembangunan. “Kami sudah berkomitmen, sudah ada partai lain yang mau menutup tiga kursi untuk bisa maju,” katanya.
Tubagus mengatakan secepatnya DPP akan mengumumkan nama-nama calon kepala daerah yang bakal diusung partainya. “Segera, semua sudah berkonsolidasi,” ucapnya.
Menurut Tubagus, penjaringan nama calon itu dilakukan dari jenjang pengurus cabang. Partainya melakukan seleksi lewat tes psikologis, uji kepatutan dan kelayakan, dan survei. “Nama-nama itu diusulkan ke DPP,” tuturnya. “Yang terbaik dan didukung partai, itu yang kami ajukan.”
AHMAD FIKRI