TEMPO.CO , Bandung:Harapan dan keyakinan warga terhadap kinerja Walikota Bandung Ridwan Kamil dan wakilnya, Oded M. Danial merosot. Berdasarkan hasil survei Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran serta Lembaga Studi Informasi dan Demokrasi (eLSiD), jumlah warga yang yakin akan kepemimpinan pasangan tersebut untuk kondisi kota yang lebih baik turun 27 persen. Warga yang masih berharap pun melorot sekitar 25 persen.
Ketua eLSiD Dedi Barnadi mengatakan, ukuran turunnya keyakinan dan harapan itu hasil perbandingan dengan survei sebelumnya pada 23 September 2013, setelah Ridwan Kamil-Oded Danial terpilih sebagai kepala daerah hasil pemilihan umum 23 Juni 2013. Saat itu, survei mendapatkan sekitar 87 persen warga Kota Bandung merasa yakin Ridwan Kamil-Oded Danial dapat membawa perubahan lebih baik.
“Sedangkan hasil survei tahun 2015 hanya tinggal 60 persen yang yakin,” ujar Dedi saat paparan survei di sebuah hotel di Bandung, Rabu, 27 Mei 2015.
Adapun harapan warga pada survei 2013, tergolong sangat tinggi. Angkanya, kata Dadi, melampaui tingkat harapan kepada calon Presiden Joko Widodo. Angka harapan warga ke Ridwan Kamil-Oded mencapai 93,6 persen.
“Namun pada tahun 2015 hanya sekitar 67,33 persen,” kata Dadi. Responden survei 2013 dan 2015 merupakan orang yang berbeda.
Dadi menjelaskan, populasi survei adalah semua warga Kota Bandung, yaitu warga yang telah berusia 17 tahun atau lebih, atau telah menikah ketika survei dilakukan. Metode yang dipakai sampling multistage random sampling.
Jumlah responden 415 orang, dengan perkiraan margin of error (+/-) 5,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan data survei dilakukan 12 hingga 17 April 2015.
Usia responden hampir setengahnya di kisaran 31-45 tahun, kebanyakan pria atau 51,67 persen, mayoritas pekerja wiraswasta atau 31,67 persen, serta kalangan pengangguran atau 28,33 persen. Latar pendidikan responden mayoritas lulusan SMA. Beberapa pertanyaan dalam survei juga menyangkut persoalan sampah, banjir, dan layanan publik.
Soal penanggulangan dan perubahan masalah sampah, 56,67 persen warga Kota Bandung menilai sudah baik. Penerapan denda pembuang sampah sembarangan pun dinilai berjalan baik oleh hampir 70 persen warga. Pemerataan pembangunan secara umum dinilai bagus oleh 61,72 persen warga, adapun sisanya menilai sebaliknya karena pembangunan hanya terfokus di pusat kota.
Selain itu, 57,50 persen warga Kota Bandung menilai baik soal penyelesaian masalah drainase dan banjir. Adapun soal kemacetan lalu lintas, sebesar 38,8 persen warga Kota Bandung menilai perubahan tingkat kemacetan di Kota Bandung pada kepemimpinan Ridwan Kamil-Oded Danial menyatakan cukup baik. “Dan 61,2 persen mengatakan kurang baik dan sama saja,”ujar Dadi.
ANWAR SISWADI