TEMPO.CO, Padang - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto sudah menentukan sistem untuk menjaring calon pemimpin kepala daerah pemilihan kepala daerah 2015. Hanura akan memilih calon yang sesuai dengan harapan masyarakat.
"Kita sudah bangun satu sistem dengan mengangkat satu kelompok tim penjaringan pusat," ujar Wiranto saat membuka Musyawarah Daerah II DPD Partai Hanura Sumatera Barat di Kota Padang, Selasa, 26 Mei 2015.
Menurut Wiranto, calon kepala daerah dari Hanura tidak harus berasal dari kalangan kader partai itu. Penjaringan terbuka untuk kader dan tokoh di luar partai. Adapun persyaratan bagi dua golongan itu disamakan.
Wiranto menegaskan, karena adanya sistem itu, kader harus bersaing dengan tokoh-tokoh di luar partai. "Kader yang tak bermartabat, enggak bermoral, tidak berakhlak, tak punya kapasitas dan komitmen, untuk apa dipilih?" ujar Wiranto.
Wiranto mengatakan kepala daerah bukan perwakilan partai, tapi rakyat yang dipilih untuk menjadi pemimpin daerah. Wiranto mengaku, menjelang pilkada 2015, banyak kepala daerah yang sudah merapat ke Hanura. "Mereka perlu dukungan. Tapi mereka harus melewati sistem penjaringan internal," katanya.
Menurut Wiranto penjaringan calon kepala daerah yang diusung Hanura diawali di tingkat daerah. Sebab, pengurus daerah lebih tahu tokoh setempat yang berkapasitas. Usulan daerah itu yang akan dijaring oleh tim penjaringan di pusat.
Bagi Wiranto, calon kepala daerah harus memiliki integritas dan kompetensi serta sesuai dengan harapan masyarakat. "Pastinya juga bersih dari korupsi. Ini cukup penting, karena Hanura partai hati nurani," ujar Wiranto.
Wiranto mengatakan Hanura memiliki komitmen berkoalisi dengan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat. Namun kerja sama tersebut bubar jika tak ada calon yang berkualitas dari partai anggota koalisi tersebut.
ANDRI EL FARUQI