Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Yogyakarta Bikin Tempe 100 Meter  

Editor

Kurniawan

image-gnews
ilustrasi tempe. doctortempeh.com
ilustrasi tempe. doctortempeh.com
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Warga Warungboto, Yogyakarta, memproduksi tempe sepanjang 100 meter yang ditampilkan saat mewakili Kecamatan Umbulharjo dalam lomba evaluasi kesehatan tingkat Kota Yogyakarta.

"Tujuan pembuatan tempe memeriahkan lomba agar penampilan kami terlihat berbeda, karena pada tahun sebelumnya juga sudah pernah mengikuti lomba yang sama. Apalagi di wilayah ini ada lima perajin tempe," kata Tumino, penggagas pembuatan tempe itu, di Kelurahan Warungboto, Yogyakarta, Rabu, 27 Mei 2015.

Menurut dia, masyarakat sebenarnya berencana membuat tempe sepanjang 250 meter. Tapi bahan yang dimiliki terbatas, yaitu kedelai satu kuintal, sehingga mereka hanya mampu membuat tempe sepanjang 100 meter.

Proses pembuatan tempe membutuhkan waktu sekitar dua hari. Tumino mengaku tidak mengalami kendala apa pun dalam proses itu.

"Mungkin karena tempenya saja yang panjang, sehingga cukup sulit saat akan menempatkannya di atas bilah bambu saat dipajang," katanya.

Perajin tempe, Rofii, mengatakan tempe tersebut dilelang dengan harga Rp15.000 per meter.

"Kedelai yang digunakan adalah kedelai impor dengan harga sekitar Rp 7.000 per kilogram. Kami tidak menggunakan kedelai lokal karena tempe yang dihasilkan kurang berkualitas," katanya, yang biasa menjual tempenya di Pasar Beringharjo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembuatan tempe tersebut, dia melanjutkan, tidak mempengaruhi proses produksi usaha tempe yang dimilikinya. "Pembuatannya dilakukan bersama-sama dengan produksi tempe yang akan dijual," katanya.

Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Feri Edi Sunantyo mengatakan ada lima kategori penilaian dalam lomba evaluasi kesehatan itu. Yaitu perilaku hidup bersih dan sehat, posyandu, kelurahan siaga, gerakan sayang ibu, serta lingkungan bersih dan sehat.

"Peserta lomba adalah seluruh kecamatan yang diwakili oleh satu kelurahan," kata Feri. Pemenangnya nanti akan dikirim mewakili Yogyakarta dalam perlombaan yang sama di tingkat nasional.

Feri menyatakan tingkat partisipasi masyarakat dalam lomba tahun ini cukup tinggi. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta memberikan stimulan berupa uang Rp 2,5 juta untuk setiap kelurahan yang mengikuti lomba.

Tahun lalu, Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta, terpilih mewakili DIY dalam lomba yang sama di tingkat nasional dalam kategori lingkungan bersih dan sehat.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita dari Kampung Arab Kini

4 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

7 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

43 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

48 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

52 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.