TEMPO.CO, Jakarta - Kampus bernama mentereng University of Berkley sedang mendapat sorotan. Kampus yang terletak di gedung Yarnati di Jalan Proklamasi itu disebut Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah menerbitkan ijazah palsu.
Tempo menemui Rektor University of Berkley Liartha S. Kembaren di kantornya hari ini. Dengan tenang, Liartha menjelaskan cara mendaftar untuk mengikuti program di kampus yang berafiliasi dengan universitas bernama sama di Michigan, Amerika Serikat, itu. "Cukup isi formulir," kata Liartha kepada Tempo, Selasa, 26 Mei 2015.
Formulir itu hanya satu lembar. Pada bagian paling atas tertulis University of Berkley dengan alamat di Suite 324, 19785 Twelve Mile Road, West Southfield, MI 48076, USA. Di bawahnya, sederet kolom data diri harus diisi.
Di dalam formulir juga tertera tarif untuk tiap program yang dipilih. Profesor dikenai biaya Rp 60 juta, PhD US$ 5.700, doktor honoris causa Rp 45 juta, MBA Rp 35 juta, dan BBA Rp 25 juta. Setengah isi formulir menjelaskan cara pembayaran dengan mentransfer ke rekening bank atas nama Liartha Kembaren.
Menurut Liartha, 75 persen dari tarif yang dibayar mahasiswa akan ditransfer ke kampus Michigan. Sisanya digunakan untuk biaya operasional di Indonesia. Setelah mengisi formulir, calon mahasiswa cukup melampirkan fotokopi ijazah terakhir dan sertifikat dari seminar-seminar yang pernah diikuti.
Selanjutnya, program akan langsung dimulai. Lama setiap program, menurut Liartha, berkisar 2-3 tahun. Semua kegiatan belajar dilakukan lewat Internet. "Kalau merasa butuh tatap muka, bisa juga diadakan pertemuan langsung," ujarnya.
Program ini tak terbatas tahun ajaran. Kapan pun Anda mendaftar, program akan langsung berjalan. Liartha mengklaim semua materi ajar disiapkan oleh University of Berkley, Michigan, yang telah dikirimkan kepadanya. Liartha akan mengirim tugas melalui surat elektronik kepada mahasiswanya setiap pekan.
Bila program selesai, wisuda akan digelar. "Kalau ada sepuluh orang yang selesai, langsung dikumpulkan untuk wisuda," tuturnya. Ijazah dari University of Berkley, kata dia, akan diserahkan kepada wisudawan.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA