TEMPO.CO, Semarang - Klaim pembiayaan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam kurun lima bulan tahun ini mencapai Rp 2,3 triliun.
“Rata-rata biaya tertinggi perawatan cuci darah dan kanker,” kata Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional VI Jawa Tengah dan DIY Andayani B. Lestari, Selasa, 26 Mei 2015.
Menurut Andayani, total biaya perawatan itu tersebar di 279 rumah sakit di Jawa Tengah dan DIY. Meski tak menyebut jumlah pasien, Andayani memastikan saat ini terdapat 21.639.351 orang yang telah terdaftar BPJS. “Jumlah pengguna BPJS itu atau 66 persen dari jumlah penduduk Jawa Tengah dan DIY,” ucapnya.
Jumlah pengguna itu akan terus bertambah hingga 2019--batas waktu seluruh masyarakat di Jawa Tengah dan DIY harus sudah terdaftar sebagai pengguna layanan BPJS. “Sedangkan badan usaha diwajibkan mendaftarkan semua karyawannya paling lambat akhir 2015,” tuturnya.
Kepala Bidang Pemasaran dan Kepesertaan BPJS Kesehatan Regional VI Jawa Tengah dan DIY Maya Susanti mengatakan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat mendaftarkan kepesertaan BPJS. “Hampir setiap pekan, kami selalu sosialisasi, baik melalui media massa maupun secara langsung,” ucapnya.
Sosialisasi itu juga dilakukan ke perusahaan dan warga negara asing yang sudah tinggal di Indonesia lebih dari enam bulan. “Dalam sosialisasi ke perusahaan, kebetulan ada pekerja asingnya. Ternyata mereka sangat tertarik menjadi peserta BPJS Kesehatan," tuturnya.
EDI FAISOL