TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan berperan aktif menjembatani dan mendamaikan polemik Partai Golkar antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Dalam waktu dekat, Kalla akan menggelar pertemuan dengan Aburizal dan Agung untuk mencari solusi yang paling tepat.
"Saya lihat spirit-nya sama antara Agung dan Ical (sapaan Aburizal), yaitu bersatu," kata Luhut di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin, 25 Mei 2015.
Luhut menyatakan polemik pada partai berlambang pohon beringin tersebut harus segera selesai sebelum masa akhir pendaftaran calon kepala daerah pada 26-28 Juli mendatang. Saat ini, perdamaian kedua kubu menjadi keinginan semua kader Golkar di daerah agar bisa ikut dalam pemilihan kepala daerah yang berlangsung serentak pada 9 Desember 2015.
"Jangan sampai semua hak kader terganggu hanya karena dua pemimpinnya berantem terus," ujar Luhut.
Luhut sendiri sempat menerima politikus Golkar kubu Ical, yaitu Idrus Marham, pada pekan lalu. Pertemuan tersebut digelar setelah pengadilan tata usaha negara membatalkan penetapan pengurus Golkar kubu Agung atau versi Musyawarah Nasional Ancol.
Kalla juga telah bertemu dengan Ical dan Idrus di rumah dinas Wakil Presiden pada akhir pekan lalu. Kalla dikabarkan akan bertemu juga dengan Agung pada pekan ini.
Luhut enggan berkomentar soal isi pertemuan Kalla dengan pimpinan Golkar kubu Ical. Ia mengklaim tak memperoleh banyak informasi soal pertemuan tersebut. Meski demikian, Luhut menyatakan pemerintah sama sekali tak ikut campur dalam polemik internal partai politik. "Presiden Joko Widodo sama sekali tak ikut campur," tuturnya.
FRANSISCO ROSARIANS