TEMPO.CO , Jakarta:Praktisi kesehatan, dokter Ari Fahrial Syam menyebutkan beberapa tips agar masyarakat terhindar dari bahaya beras plastik. Menurut Ari, masyarakat harus mengkonsumsi sayur dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin, mineral dan anti oksidan.
"Serta banyak mengkonsumsi air sesuai dengan dianjurkan adalah hal-hal yang bisa kita kerjakan agar kita bisa mengurangi efek samping dari paparan zat yang berbahaya dalam beras plastik," kata Ari yang dikutip dari milis kesehatan, Jumat, 22 Mei 2015.
Baca Juga:
Ari mengatakan masyarakat harus jeli dalam memilih beras yang akan dikonsumsi. Para pedagang juga harus melihat apakah beras yang dijual tersebut bukan beras palsu yang mengandung komponen plastik tersebut.
Hasil penelitian dari Sucofindo menyebutkan beras palsu yang ditemukan di Bekasi tersebut mengandung bahan pembuat plastik yaitu Benzyl Butyl Phthalate (BBT), Bis 2-ethylhexyl Phthalate (DEHP) dan Diisononyl Phthalate (DNIP).
"Tentu masyarakat masih menunggu hasil penelitian resmi dari lembaga pemerintah," kata Ari dari Divisi Gastroenterology, Departemen Internal Medicine, Universitas Indonesia.
Informasi dari Straits Times Online pada 19 Mei 2015 menyatakan beras plastik berasal dari Cina dan telah menyebar di beberapa negara di Asia seperti India, Indonesia dan Vietnam. Singapura sendiri melalui The Agri-Food & Veterinary Authority (AVA) menyatakan bahwa Singapura bebas dari beras plastik tersebut.
MARTHA WARTA SILABAN