TEMPO.CO, Sleman - Wina Lia, penjual rumah berbonus istri, mengaku ada yang menawar rumahnya selain Redi Eko Saputra. Bahkan tawarannya lebih tinggi, mencapai Rp 1,3 miliar.
Wina hanya mengakui penawar rumah kedua ini dipanggil dengan nama Pak Haji. Ia tidak ingin terlalu menanggapi lantaran masih menunggu kepastian Redi.
Menurut Wina, Redi memintanya agar rumah itu tidak dilepas kepada orang tersebut dengan alasan dia serius membeli dan menikahi janda dua anak ini. Wina pun memberi tenggat waktu hingga Minggu, 24 Mei 2015, untuk menunjukkan keseriusan pria pegawai Bank Nasional Indonesia di Lampung itu.
"Kita (Wina dan Redi) jual-beli rumah dulu. Kita selesaikan dulu urusan rumah ini," kata Wina, Jumat, 22 Mei 2015.
Wina, yang merupakan pengusaha salon kecantikan, merasa kecewa dan tertipu. Sebab, selama berkomunikasi melalui telepon, Redi tidak pernah bercerita soal pernikahannya dengan perempuan yang kini masih menjadi istri sahnya.
Redi pun menjelaskan kepada Wina soal status pernikahannya dengan Endang Titin. Redi berterus terang bahwa Titin, yang dinikahi pada 2014, masih sah sebagai istrinya.
Namun, menurut cerita Redi kepada Wina, pernikahan tersebut dilakukan karena terpaksa. Titin memaksa Redi untuk menikahinya. Hanya dua minggu bersama di Solo, Redi kembali ke Lampung untuk bekerja. Hingga kini, Redi belum bertemu lagi dengan perempuan itu. "Dia meminta maaf," tutur Wina. (Baca: Pemilik Iklan Beli Rumah Bonus Istri Diburu Intel)
Redi, 46 tahun, memohon kepada Wina supaya tidak terpengaruh kabar itu. Sebab, niat Redi sudah bulat ingin menikahinya. Dia meminta Wina tak menelan mentah-mentah kabar yang membuat goyah niatan mereka untuk menikah tersebut.
Wina pun menegaskan bahwa dia mencari suami yang belum menikah (lajang) atau duda. Jika masih mempunyai istri, harus cerai dulu sebelum menikahinya.
MUH SYAIFULLAH