TEMPO.CO , Yogyakarta: Eka Mayasari, 27 tahun, alumnus Universitas Gadjah Mada sempat meminta satu lagu ke pengamen yang akhirnya menjadi pembunuhnya. Reza Muhammad Zam, 20 tahun. Pengamen itu menyanyikan satu lagi lagu berbahasa Inggris untuk Maya, panggilan Eka.
Memang, Eka Mayasari sudah mengenal Reza karena sudah tiga kali datang ke warung korban. Sebelum diminta menyanyikan lagu oleh korban, pelaku juga bernyanyi satu lagu dengan gitar milik Maya.
"Sebelum membunuh sempat nyanyi dua lagu. Satu lagu request korban," kata Ajun Komisaris Besar Djuhandani Rahardjo Puro, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 22 Mei 2015.
Sayangnya, judul dua lagu itu tidak diketahui. Pengamen yang hanya lulusan Sekolah Dasar itu sudah tiga kali nongkrong di warung milik Maya di Karang Jambe, Banguntapan, Bantul. Yaitu di sekitar jembatan layang Janti.
Reza, pada Sabtu, 2 Mei 2015 sekitar pukul 00.00 WIB datang ke warung angkringan milik Maya. Niatnya ingin meminjam uang. Namun maya menolak dengan alasan uangnya untuk perputaran jualannya.(Baca: Saat Pembunuh Beraksi, Lalu Tergoda Si Cantik Alumni UGM)
Maya memberi minum kopi gratis dengan gelas dan ada yang dibungkus plastik untuk dibawa pulang pengamen itu. Sambil memegang gitar, minum kopi, pengamen itu menyanyi degan gitar Maya.
Air kopi dibalas air tuba. Karena ditolak mau meminjam uang, Reza justru berniat merampas harta milik korban. Dengan berpura-pura membantu memecahkan es batu dengan palu, lelaki kelahiran Aceh itu menunggu kesempatan untuk memukul korban dengan palu itu.
Saat Maya lengah, Reza memukul tengkuknya dengan palu yang berukuran sedang. Juga memukul dengan tangan kosong.
Dan ketika Maya tak berdaya, pelaku menyeret tubuh perempuan cantik itu ke kamar. Lalu menggeledah saku korban dan mengambil uang Rp 757 ribu.(Baca:Maya Alumuni UGM Sempat Meronta Kala Diperkosa )
MUH SYAIFULLAH
Berita Menarik: