TEMPO.CO, Banda Aceh - Mantan pekerja Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh–Nias yang tergabung dalam Yayasan Seramoe Peduli, menyalurkan bantuan berupa uang kepada para pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang terdampar di Aceh.
Bantuan berupa uang tunai Rp 50 ribu disalurkan untuk masing-masing pengungsi dengan total 1.295 orang. “Memang nilainya tidak seberapa, tapi bentuk kebersamaan dan rasa kepedulian kami,” ujar Ketua Yayasan Seuramoe Peduli, Akmal Abzal kepada Tempo, Jumat 22 Mei 2015.
Akmal merinci, uang tersebut dibagikan kepada pengungsi yang ditampung di Mess Imigrasi Punteut Lhokseumawe sebanyak 245 jiwa, Posko Lapang Aceh Utara (322 jiwa), Pelabuhan Langsa (257 jiwa) dan pengungsi yang dtampung di SKB Aceh Tamiang (471 jiwa). Akmal turun langsung menyalurkan bantuan tersebut.
Selain di tempat itu, ada sepuluh pengungsi yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Mutia Lhokseumawe, yang tak luput disantuni. “Kami memilih memberikan santunan langsung berbentuk uang karena bantuan dalam bentuk barang telah banyak disalurkan oleh lembaga lain.”
Pantauannya, bantuan dalam bentuk barang, makanan dan pakaian sudah banyak diperoleh para pengungsi dari masyarakat ataupun lembaga lainnya. Bahkan di beberapa posko terlihat bantuan mulai melimpah.
Uang yang disalurkan tersebut bersumber dari zakat para pekerja BRR yang dulu bertugas di Aceh. Dana tersebut diamanahkan untuk disalurkan kepada warga yang tertimpa musibah bencana alam di Indonesia, maupun untuk pengungsi yang dinilai membutuhkan, seperti etnis Rohingya dan Bangladesh yang terdampar di Aceh.
Akmal menambahkan, rasa kepedulian warga Aceh umumnya untuk membantu mereka sangat berasalan. “Dulu Aceh pernah ditimpa musibah tsunami, seluruh dunia membantu. Sekarang dengan rasa kemanusiaan, kita juga membantu yang lain.”
ADI WARSIDI