TEMPO.CO, Balikpapan- Kepolisian Daerah Kalimantan Timur membekuk tersangka pencuri kendaraan bermotor, M Hifzar berusia 19 tahun yang meresahkan tiga kota yakni Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong. Pria muda ganteng, berkulit putih bersih, dan berhidung mancung ini mengaku spesialis pencuri kendaraan bermotor roda dua dan pembobolan rumah kosong.
“Dia mengaku sudah mencuri lima sepeda motor dan membobol rumah kosong di tiga kota,” kata Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Umum Polda Kalimantan Timur Komisaris Ikhsanuddin, Kamis, 21 Mei 2015.
Polisi membekuk Hifzar saat menemui komplotannya di salah satu rumah kos daerah Samarinda Seberang pada hari Rabu, 20 Mei 2015. Ia dibekuk beserta salah satu barang bukti berupa sepeda motor matik hasil curiannya. (Baca: EKSKLUSIF: Begal Motor Sundut Muka Polisi)
“Kami intai saat dia mengunjungi komplotannya. Dia berusaha lari saat akan kami tangkap. Hanya saja salah satu komplotannya berhasil kabur mengetahui Hifzar sudah kami tangkap di depan kosnya,” ujar Ikhsanuddin.
Polisi menghadiahkan timah panas ke betis kiri Hifzar yang berusaha kabur saat itu. Pemuda yang tak sempat menamatkan sekolah dasarnya ini langsung terkulai dibekuk polisi.
Ikhsanuddin menjelaskan, geng Hifzar sudah beroperasi sejak 2013 silam. Dia menduga geng Hifzar ini setidaknya sudah menggasak sebanyak 50 sepeda motor yang berada di wilayah Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong.
“Nanti kalau tiga orang rekannya sudah tertangkap akan terbongkar jumlah kejahatannya. Tuntutan hukumannya juga makin banyak,” ujarnya.
Hifzar mengaku sepeda motor curiannya akan dijual seharga Rp 1,5 juta pada penadah di Samarinda. Uang hasil kejahatannya ini dipakai untuk pesta minuman keras serta bermain game online di warung internet Samarinda. “Untuk bersenang senang dengan teman teman,” ucapnya kepada wartawan di Polda Kalimantan Timur, Balikpapan, Kamis, 21 Mei 2015. (Baca: Kisah Rahmat, Dipepet Lalu Ditembak 4 Begal Perampas Tas)
Ia mengaku harus membiayai kebutuhan hidupnya sendiri setelah kedua orang tuanya bercerai kala masih kecil. Bapaknya juga tidak terlalu memperdulikan pergaulannya bersama orang orang yang usianya rata rata sudah dewasa. “Salah pergaulan saya pak, mau gimana lagi,” tuturnya.
Meskipun kakinya ditembak polisi, Hifzar juga terlihat tidak perduli dengan menganggapnya sebagai sebuah risiko profesi pelaku curanmor. “Sudah risiko pak,” ucapnya enteng.
SG WIBISONO
Berita Menarik:
Sopir Blue Bird Ditemukan Tewas Dengan Mulut Disumpal
Andik Vermansyah Lebih Nyaman di Malaysia daripada Indonesia
Remaja PSK Saritem Ini Raup Rp 25 Juta Per Bulan
Di Jakarta Barat, 62 Calon Pengantin Tertipu Miliaran Rupiah