TEMPO.CO , Bandung : Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, kepastian berfungsinya jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) sebelum Lebaran tahun ini diperkirakan bakal menggeser titik macet saat arus mudik. "Titik macetnya bergeser ke arah Pejagan," kata dia, Jumat, 15 Mei 2015, di Bandung.
Dedi mengatakan, saat ini tengah dirampungkan sejumlah skenario rekayasa jalan saat puncak arus kendaraan jelang Lebaran dengan mensimulasikan beroperasinya jalan tol Cikapali tersebut. Dia menjadwalkan simulasi rekayasa lalu-lintas arus mudik akan digelar sebelum puncak arus mudik. "Kami lagi kaji ulang kemacetan bergerak dari Cikopo ke Pejagan, dari situ baru keluar nanti cara bertindaknya lewat uji coba," kata dia.
Menurut Dedi, posko pusat pengawasan arus mudik Lebaran nanti diperkirakan juga akan bergeser, mengikuti pergeseran titik macet. Selama ini posko pengendalian arus mudik Lebaran selalu ditempatkan di Cikopo. Lokasi posko pengendalian nanti kemungkinan berada di Kanci atau Pejagan.
Dedi mengatakan, ada sejumlah infrastruktur di pintu keluar tol Cikapali di Pejagan yang dikhawatirkan menjadi titik macet baru. Salah satunya bottleneck yang terjadi akibat perlintasan kereta sebidang tak jauh dari pintu tol di Pejagan. "Infrastruktur juga belum memadai," kata dia.
Menurut Dedi, kemungkinan besar pemudik Lebaran yang melintasi tol Cikapali diminta untuk keluar di pintu tol Kanci. "Kami pastikan di Kanci kita bikin rekayasa lalu lintas, ada yang menggunakan jalur nasional ke jalan lama, ada yang menggunakan jalur provinsi lewat Cilimus," kata dia. "Yang penting, pergerakannya lebih cepat dari Jakarta karena Jawa Barat hanya perlintasan mudik."
Dedi mengatakan, lembaganya sudah merampungkan survei sepanjang jalan tol Cikapali sepekan lalu. "Dipastikan Juni nanti sudah bisa difungsikan," kata dia.
Menurut Dedi, sejumlah infrastruktur jalan tol sudah selesai, seperti rest area dan sejumlah gerbang tol, mulai dari Cikopo, Klaijati, Cikamurang, Kertajati, Sumberjaya, hingga Palimanan. "Itu dipastikan bisa selesai," kata dia.
Dedi mengatakan, Dinas Perhubungan berkonsentrasi untuk membenahi fasilitas jalan seperti penunjuk jalan, rambu, dan penerangan jalan. "Kami juga akan siapkan CCTV," kata dia.
Sejumlah persiapan menjelang mudik Lebaran sudah mulai dikerjakan. Dalam waktu dekat, misalnya, Dinas Perhubungan Jawa Barat akan mengecek angkutan umum yang akan digunakan untuk mudik Lebaran. "Kami harus lihat kesiapan administrasinya serta pengemudinya. Kendaraannya juga harus layak," kata Dedi.
Awal Aparil 2015 lalu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan tol Cikampek-Palimanan (Cipali) belum layak operasi, maka pengelola jalan tol tidak bisa memasang tarif. "Sudah bisa dipakai, tapi belum layak operasi dan tidak bisa dikomersialkan," katanya saat itu.
Meski belum layak operasi, Basuki yakin jalan tol tersebut dapat digunakan karena kemajuan pekerjaan kini mencapai 92 persen. Jalan tol Cipali ini diharapkan dapat digunakan untuk mengurangi kepadatan jalur Pantura.
Kendati demikian, Basuki mensyaratkan tol Cipali agar layak fungsi, seperti kepastian tingkat kerataan jalan dan terpasangnya guard rail atau pagar pengaman jalan tol untuk memenuhi tingkat keamanan.
Jalan tol yang memiliki enam seksi ini akan mempunyai 8 rest area, 7 pintu masuk, dan 7 simpang susun. Semua rest ini memiliki fasilitas kantin, toilet, dan masjid. Namun, hanya 4 rest area yang memiliki pom bensin.
AHMAD FIKRI