TEMPO.CO, Bangkalan - Perpustakaan Daerah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, akan menggalakkan pengadaan buku literatur budaya berbahasa Madura. Kepala Perpustakaan Daerah Sampang Harunur Rasyid mengatakan pengadaan buku tersebut sebagai upaya mencegah punahnya buku berbahasa Madura sebagai kekayaan kearifan lokal.
"Saat ini buku berbahasa Madura sangat sulit dijumpai," kata Harunur, Sabtu, 16 Mei 2015.
Menurut Harunur, upaya pengadaan buku berbahasa daerah tersebut tidaklah mudah. Sebab, sulit menemukan orang yang ahli mengarang dalam bahasa Madura dengan baik dan benar.
Harunur mengatakan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sampang hanya ada beberapa buku kuno berbahasa Madura. Buku-buku tersebut disimpan di tempat khusus agar tak rusak.
Anggota DPRD Sampang, Maniri, mendukung upaya pelestarian buku berbahasa Madura tersebut. Namun, Maniri mengatakan yang lebih penting adalah memupuk rasa suka para pelajar di Sampang terhadap bahasa Madura.
Maniri mengusulkan pelajaran bahasa Madura dimasukkan dalam muatan lokal di sekolah. "Saat ini, banyak siswa tidak tahu akar budaya Madura, ini sangat miris," kata Maniri.
Maniri menambahkan, jika pengadaan buku tentang literatur sejarah dan budaya Madura tersebut diimbangi pengajaran di sekolah, maka akan tercipta keseimbangan demi terciptanya pelestarian warisan budaya leluhur.
"Jika mau tercapai, perlu peran serta semua pihak, misalnya Dinas Pendidikan," kata Maniri.
MUSTHOFA BISRI