TEMPO.CO, Surabaya - Presiden Joko Widodo mengenakan pantalon resmi, jas dan dasi saat menghadiri Kongres Partai Demokrat. Ternyata ia punya alasan khusus untuk tampil formal di acara partai itu, ketimbang biasanya, mengenakan kemeja putih atau batik. Di beberapa acara partai lainnya, Presiden Jokowi lebih suka mengenakan batik.
Di atas podium, Jokowi membeberkan alasannya. Jokowi mengaku sengaja tak mengenakan kemeja putih dan batik, agar bisa mengimbangi kerapihan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. "Karena sudah saya perkirakan saya akan duduk berjejer dengan pak SBY. Pak SBY kan biasanya rapi, sudah begitu tinggi besar." kata Presiden Jokowi yang disambut tawa pengunjung dan peserta Kongres Demokrat di Hotel Shangrila Surabaya, Selasa 12 Mei 2015. " Sekali-kali saya boleh kan rapi, biar kalahnya sedikit saja sama pak SBY," ujar Jokowi lagi.
Jokowi sempat membeberkan alasannya mengapa datang ke kongres Demokrat. Ia mengaku diteror Ruhut Sitompul, politikus Partai Demokrat selama tiga kali. Ruhut menelpon dirinya hingga tiga kali, hingga mengirim pesan pendek.
Jokowi mengatakan Ruhut menelepon pertama kali saat ia berkunjung ke Jayapura. Kemudian, Ruhut menelepon lagi saat Jokowi berada di Merauke. Terakhir, Ruhut menelepon ulang saat Jokowi di Papua Nugini. Selain itu Jokowi juga membeberkan bahwa Ruhut Sitompul mengirimkan satu pesan singkat kepadanya.
"Kurang lebih bunyi SMS-nya begini, Maafkan aku bapak Presiden, sebagai pendukung setia mu mohon bapak hadir di Kongres Partai Demokrat ke IV. Saya buka saja SMS-nya disini, kapok kamu (Ruhut)," ujar Presiden Jokowi disambut tawa pengunjung Kongres IV Partai Demokrat.
Jokowi mengatakan dirinya memang berusaha keras hadir di setiap penyelenggaraan kongres atau munas dan rakernas partai politik. Bagi Jokowi partai politik berperan penting bagi bangsa.
Jokowi tiba di hotel pukul 19.25 WIB bersama Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno. Kedatangannya disambut oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dan Wakil Ketua Umum Agus Hermanto, dan Ruhut Sitompul.
Sejumlah tokoh partai dan mantan menteri Kabinet Indonesia Bersatu turut hadir di Kongres. Mereka antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, dan Hatta Rajasa, serta Menteri Pendidikan Muhammad Nuh.
Adapun tokoh partai yang hadir adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy, Ketua Umum Golkar Munas Jakarta Agung Laksono. Selain itu ada Ketua PKPI Sutiyoso, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Sekretaris Jenderal Dossy Iskandar.
Sementara perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat yang hadir yaitu Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR dari Partai Keadilan Sejahtera Fadli Zon, Wakil Ketua DPR dari PAN Taufik Kurniawan, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman.
PUTRI ADITYOWATI