TEMPO.CO, Lumajang - Pengamanan suplai arus listrik untuk ujian nasional online atau computer-based test di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lumajang, Jawa Timur, dilakukan seperti layaknya ada kunjungan presiden.
Artinya, listrik tidak boleh padam selama kegiatan itu berlangsung. "Suplai listrik mendapat pengamanan khusus dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)," kata Kepala SMPN 1 Lumajang Agus Salim, Senin, 4 Mei 2015.
Menurut Agus, ada 187 siswa yang mengikuti ujian online pada hari pertama pelaksanaannya ini. Listrik serta telekomunikasi, kata dia, menjadi faktor penentu sukses-tidaknya pelaksanaan ujian tersebut. Karena itulah sejak jauh-jauh hari dia berkoordinasi dengan PLN Lumajang agar selama ujian online jaringan listrik tidak dipadamkan. "Petugas PLN berjaga di beberapa gardu listrik," katanya.
Agus menambahkan, SMPN 1 Lumajang menyediakan dua ruang ujian dengan jumlah komputer 65. Menurut dia, satu komputer dipakai oleh satu siswa dan setiap ruang ujian dijaga satu teknisi komputer.
Pelaksanaan ujian di SMPN 1 Lumajang dibagi menjadi tiga gelombang. Gelombang terakhir dilaksanakan pada sore hari. Ihwal koneksi Internet, Agus mengatakan PT Telkom telah memberikan jaminan kelancaran. "Jaringan Internet dipastikan lancar, ibaratnya seperti jalan tol," ujar Agus.
SMPN 1 Lumajang adalah satu dari sebelas sekolah di Jawa Timur yang melaksanakan ujian nasional secara online. Di wilayah Tapal Kuda, SMPN 1 Lumajang merupakan satu-satunya sekolah yang melaksanakan ujian online.
SMPN 1 Lumajang disetujui menggelar ujian online setelah melalui proses seleksi di Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah. Seleksi tersebut meliputi penilaian kesiapan guru, murid, serta sekolah. "Kami sudah menyiapkan genset apabila listrik tiba-tiba padam," katanya.
Salah satu siswa SMPN 1 Lumajang, Akbar, mengaku siap menjalani ujian online. Menurut dia, sistem baru ini membuat pengerjaan soal lebih cepat. "Tinggal klik," katanya.
DAVID PRIYASIDHARTA