Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Anggota Hilang di Nepal, Ini Profil Taruna Hiking Club

image-gnews
Dari kiri: Jeroen Hehuwat, Kadek Ardana, dan Alma Parahita, tiga pendaki yang hilang kontak saat gempa Nepal di pusat krisis Taruna Hiking Club, Bandung, 29 April 2015. TEMPO/Prima Mulia
Dari kiri: Jeroen Hehuwat, Kadek Ardana, dan Alma Parahita, tiga pendaki yang hilang kontak saat gempa Nepal di pusat krisis Taruna Hiking Club, Bandung, 29 April 2015. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Dewan Pertimbangan Organisasi pencinta alam Taruna Hiking Club, Bobby Irham, menceritakan sepak terjang kelompoknya. Menurut dia, kelompok yang berdiri pada 14 Juli 1972 ini, awalnya merupakan organisasi ekstrakulikuler SMA Taruna Bakti, Bandung.

Namun beberapa tahun lalu, organisasi ini melepaskan diri dari struktur sekolah. Hal tersebut membuat mereka berhak menerima anggota dari asal sekolah lainnya, bahkan dibuka untuk mahasiswa dan umum. “Tapi 80 persen anggota kami memang lulusan SMA Taruna Bakti,” kata dia, saat dihubungi Tempo, Ahad, 3 Mei 2015.

Saat ini THC memiliki seratus lebih anggota. Mereka memiliki 18 angkatan, yang masing-masing dianggotai antara 5 sampai 18 orang. Anggota termuda THC saat ini berumur 18 tahun, dan yang tertua berumur 57 tahun.

Setiap tahun, mereka melakukan pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) untuk merekrut anggota baru. Setelah melakukan perekrutan, anggota baru akan disebut sebagai anggota muda, dan memiliki kewajiban lain. Di antaranya, melakukan kegiatan ke sejumlah lokasi alam, dan melengkapinya dengan dokumentasi agar bisa disusun dalam bentuk data. Data itu nantinya akan dimanfaatkan sebagai rujukan bagi taman nasional di dalam negeri.

Selama setahun, kata dia, anggota muda harus memiliki rencana ekspedisi. “Mereka akan mengusulkan untuk mendaki sebuah gunung, dan menyertakan dengan bentuk aktivitasnya,” ujar Bobby. Selain ekspedisi di pegunungan, mereka pun melakukan ekspedisi air, panjat tebing, dan offroad.

Para anggota THC pernah mendaki sejumlah gunung di dalam dan luar negeri. Gunung-gunung tinggi di Indonesia seperti Ciremai ; Jawa Barat, Semeru ; Jawa Timur, Tambora ; Jawa Tengah, Kerinci ; Jambi, Rinjani ; Lombok, dan Carstenz : Papua. Selain pegunungan dalam negeri, mereka pun pernah menaklukan gunung di negara lain seperti Merapik, Nepal.

Gunung Merapik, lanjut dia, merupakan salah satu gunung tersulit untuk ditaklukan. Sebab, gunung itu memiliki kondisi tanah yang diselimuti salju. Sehingga teknik pendakian yang digunakan jauh berbeda dengena teknik pendakian daerah tropis. Selain itu, untuk menaklukan Merapik, pendaki mesti dilengkapi dengan persiapan yang cukup lama, dan pengetahuan yang cukup.

Sebelumnya, Kadek Andana, 27 tahun, Alma Parahita, 32 tahun, dan Jeroen Hehuwat, 39 tahun, adalah tiga warga Bandung yang diduga hilang di Negeri Seribu Kuil itu sejak gempa sebesar 7,8 skala richter yang terjadi di sana pada Sabtu 25 April 2015 pekan lalu.

Kadek dan Alma merupakan pasangan suami istri yang baru menikah pada Maret 2015 lalu. Mereka merupakan pendaki gunung professional yang tergabung dalam kelompok pecinta alam Taruna Hiking Club sejak 2007. Setelah empat tahun berpacaran, mereka memutuskan untuk menikah pada Maret 2015 lalu.

Pasangan suami istri ini, kata Bobby, merupakan kedua anggota THC yang paling produktif. “Dalam setahun, mereka berhasil menaklukan beberapa gunung,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan Jeroen, merupakan seorang General Manager perusahaan tekonoli air. Alumni Institut Teknologi Bandung angkatan 1993 ini bergabung dengan THC sejak tahun 1989. Jeroen merupakan salah satu pencinta alam terbaik yang dimiliki THC. Ia telah menaklukan sejumlah gunung tinggi di dalam dan luar negeri.

THC optimistis ketiga anggotanya selamat setelah gempa Nepal itu. Karena dalam setiap keberangkatan, THC selalu mengantisipasi segala kemungkinan musibah yang terjadi dalam setiap ekspedisi. “Karena buat kami, safety dan planing menjadi prioritas utama sebelum berangkat,” kata Bobby.

Saat ini, THC memiliki informasi yang lengkap mengenai rencana keberangkatan mereka. Selain itu, mereka pun memiliki data perlengkapan yang dibawa ketiga korban. Ketiga korban merupakan anggota THC yang diseleksi secara ketat, untuk terpilih menuju Nepal.

Ketiga evakuator yang dikirim THC yakni Gyaista Sampurno, Victor Tumaang, dan Adijana Gustiansyah alias Agung. Pada 2012, Gyaista bersama salah satu korban gempa Nepal, Jeroen, mendaki pegunungan di Nepal. Sedangkan Agung, yang juga merupakan anggota kelompok pencinta alam Wanadri, dipilih karena menjadi salah satu profesional yang diminta oleh Kementerian Luar Negeri.

Selain ketiga evakuator dari THC, Pemerintah Kota Bandung pun mengirim dua orang profesional untuk menyelamatkan ketiga anggota THC. Ketiga anggota THC merupakan warga Bandung.

Kemarin, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendapatkan informasi terbaru terkait hilangnya tiga warga Bandung pasca gempa dahsyat di Nepal. “Mereka memastikan lokasi terakhir ketiga warga Bandung yang hilang tepatnya di Langtang, Nepal,” kata Emil—sapaan akrab Ridwan, saat ditemui Tempo di Pendopo Wali Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Bandung, Sabtu, 2 Mei 2015.

Awalnya, terdapat lima warga Bandung yang hilang di sana. Namun, dua orang warga Berhasil ditemukan karena menyelamatkan diri menuju sebuah bandara di sana. Selain itu, Ridwan Kamil pun mendapat informasi bahwa evakuator yang dikirim Pemkot Bandung saat ini tengah menyisir seluruh rumah sakit di sana. “Karena takut terangkut oleh tim lain yang berada di sana, dan dibawa ke rumah sakit,” kata dia.

PERSIANA GALIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.


BNPB Sebut 17.564 Orang Terdampak Gempa Bawean Gresik

4 hari lalu

Warga berada di samping rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa di Dusun Prapat Tunggal, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Minggu, 24 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat sebanyak 4.085 rumah, 138 rumah ibadah, 68 sekolah, dan 12 perkantoran di Kecamatan Sangkapura dan Tambak mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
BNPB Sebut 17.564 Orang Terdampak Gempa Bawean Gresik

BNPB mencatat, sebagian besar warga mengungsi bukan karena rumah mereka rusak akibat gempa, tetapi karena faktor trauma.


Info Terkini Gempa M5,8 di Laut Sawu NTT, Dirasakan Terkuat di Ende pada Skala IV MMI

5 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Info Terkini Gempa M5,8 di Laut Sawu NTT, Dirasakan Terkuat di Ende pada Skala IV MMI

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif dasar laut.


Gempa M6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi, BMKG Dorong Pakar Kebumian Lakukan Kajian

5 hari lalu

Warga mengungsi di halaman rumahnya pascagempa di Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Sabtu, 23 Maret 2024. Sebagian warga korban gempa bumi memilih mengungsi di halaman rumah mereka untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Gempa M6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi, BMKG Dorong Pakar Kebumian Lakukan Kajian

Kajian ditujukan untuk menyiapkan langkah mitigasi apabila terjadi kemungkinan terburuk seperti gempa bumi yang bisa saja disusul gelombang tsunami.


Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Papua Nugini, Terasa di Jayapura dengan Skala III MMI

5 hari lalu

Gempa tektonik magnitudo 6,8 mengguncang wilayah Papua Nugini pada hari Minggu 24 Maret 2024 pukul 03.22.07 WIB. (BMKG)
Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Papua Nugini, Terasa di Jayapura dengan Skala III MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi.


BMKG Catat 193 Gempa Susulan di Laut Tuban, Warga Diminta Hindari Bangunan Retak

5 hari lalu

Anggota Babinsa bersiaga di sekitar bangunan terdampak gempa di Dagangan, Parengan, Tuban, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mencatat, gempa dengan magnitudo 6,5 yang terjadi sebanyak 22 kali itu mengakibatkan kerusakan satu rumah warga di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko dan bangunan balai desa lama di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
BMKG Catat 193 Gempa Susulan di Laut Tuban, Warga Diminta Hindari Bangunan Retak

Gempa terakhir yang tercatat dengan magnitudo 3,5 berlokasi 141 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.


Begini Kondisi Ratusan Pasien di RS Unair yang Terdampak Gempa Bawean

5 hari lalu

Sejumlah pasien mendapat perawatan di dalam RS Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 23 Maret 2024. Pihak rumah sakit telah membawa seluruh pasien masuk ke dalam ruang perawatan di dalam gedung RSUA yang sebelumnya sempat dievakuasi keluar gedung akibat gempa yang berpusat 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Jumat (22/3) dan berdampak di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Begini Kondisi Ratusan Pasien di RS Unair yang Terdampak Gempa Bawean

Sebanyak 160 pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) sempat dievakuasi akibat terkena dampak gempa Bawean.


BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

6 hari lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan terdampak gempa di Dagangan, Parengan, Tuban, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mencatat, gempa dengan magnitudo 6,5 yang terjadi sebanyak 22 kali itu mengakibatkan kerusakan satu rumah warga di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko dan bangunan balai desa lama di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

BNPB mengatakan, gempa Tuban juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan yang bervariasi.


Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

6 hari lalu

Sejumlah pasien yang dievakuasi keluar ruangan tetap mendapatkan perawatan medis di halaman RS Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Pihak rumah sakit mengevakuasi sejumlah pasien ke luar gedung setelah terjadinya gempa bumi susulan yang berpusat 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan berdampak di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) terkena dampak gempa magnitudo 6,5 yang melada pesisir utara Jawa Timur.


Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

6 hari lalu

Beredar video dampak gempa Jumat sore di Pulau Bawean yang dibantah BMKG. (infobmkgjuanda)
Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.