TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mempersilakan anak bungsu Soeharto, Hutomo Mandapala Putra alias Tommy Soeharto, kembali muncul di tengah-tengah konflik partai beringin itu. Menurut Akbar, ia bisa menjadi ketua umum asal sesuai prosedur yang ada.
"Kalau memang orang berminat jadi pimpinan Golkar, boleh-boleh saja, asal melalui mekanisme musyawarah nasional," ujar Akbar di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis, 30 April 2015. Akbar juga setuju dengan usulan Tommy untuk diadakan musyawarah nasional gabungan.
Dia mengatakan untuk menyelesaikan konflik internal antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono yang paling tepat melalui munas gabungan. Sebab, munas di Ancol versi Agung maupun munas di Bali versi Aburizal tidak resmi. "Jadi harus munas luar biasa," ujarnya.
Akbar mengatakan sudah menyampaikan gagasannya itu kepada Aburizal sejak tiga bulan lalu. Namun, Aburizal tetap ingin melegalkan kepengurusannya melalui proses hukum. "Jadi saya ikuti saja," kata dia.
Akbar mengkhawatirkan konflik Golkar ini berimbas pada pilkada serentak yang digelar akhir tahun ini. Mereka terancam tidak bisa ikut. Sebab, per Juli nanti setiap partai harus mendaftarkan calon kepala daerahnya masing-masing. "Hanya ada waktu 2 bulan. Jadi mudah-mudahan saja dalam waktu dua bulan bisa selesai," ujar Akbar.
LINDA TRIANITA