TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Laut Laksaman Ade Supandi mengatakan bukan perkara mudah bagi prajurit TNI AL menangkap pelaku penyelundupan narkoba melalui jalur laut.
Musababnya, kapal yang berlayar di perairan Indonesia berjumlah sangat banyak. Padahal untuk mencari dan membuktikan tindak penyelundupan narkoba, prajurit harus naik ke kapal yang dicurigai.
"Susah bagi kami periksa satu per satu kapal yang berlayar," kata Ade kepada wartawan di Markas Pusat Polisi Militer Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis, 30 April 2015.
Selain itu, cuaca bisa menjadi kendala. Sebab jika cuaca baik, maka prajurit bisa merapat ke kapal lain dan melakukan razia. Namun, bila cuaca buruk dengan ombak yang tinggi, maka kapal perang TNI AL tak akan mampu merapat ke kapal lain.
Banyaknya jumlah pelabuhan dan dermaga tidak resmi di Indonesia juga mempersulit razia penyelundupan narkoba. Sebab tak semua dermaga dan pelabuhan tersebut dijaga oleh pangkalan TNI AL. "Belum lagi pelabuhan atau dermaga tikus, tapi kami akan berusaha maksimal memberantas penyelundupan narkoba di laut," kata Ade.
Berdasarkan catatan BNN, 80 persen narkoba yang masuk ke Indonesia melalui jalur laut. Tidak jarang kapal-kapal penangkap ikan asing yang dimanfaatkan untuk mengangkut narkoba dari luar negeri.
INDRA WIJAYA