TEMPO.CO , Jawa Timur: Selain gangguan saraf yang dialami simpanse, Sasa, 33 tahun, Pengelola Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) menemukan tiga jenis penyakit yang sering menjangkit satwa di sana. Penyakit itu adalah parasit, infeksi saluran pencernaan, dan radang paru-paru.
“Rata-rata ini menjangkit satwa jenis mamalia,” kata Pelaksana Tugas Direktur Utama PDTS KBS, Asctha Nita Boestani Tajudin kepada Tempo, Rabu, 29 April 2015.
Menurut Aschta, banyak faktor yang menyebabkan satwa terindikasi terjangkit tiga jenis penyakit tersebut. Namun yang paling dimungkinkan itu karena kelembaban di area kandang KBS.
Kebanyakan tempat tidur para satwa di KBS saat ini kurang layak. Sebab, tempat tidur satwa tertutup dan lembab. Padahal 80 persen kandang habitat satwa KBS itu terbuka dan dekat dengan lingkungan masyarakat.
Apalagi tempat tidur satwa itu harusnya dijaga suhu kelembabannya. Di antaranya dengan memberikan ventilasi yang cukup bagi satwa. Selain itu, tempat air minum juga diperbaiki agar kandang tetap hangat, terutama saat musim penghujan.
“Saya berencana mengganti dengan kran air yang biasa digunakan peternak untuk peternakan babi,” ujar Aschta.
Selain lebih efisien sistem air minum yang baik juga bisa menjauhkan nyamuk dari satwa. Namun sementara ini pihaknya akan berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya untuk memastikan bahwa pasokan air tidak akan tersendat.
Aschta tidak merinci berapa persentase satwa yang terjangkit tiga penyakit tersebut. Karena banyak faktor yang menyebabkan satwa rentan terhadap penyakit. Misalnya saja faktor zonasi, yakni antara satwa endemik Indonesia dengan Kenya tentu saja berbeda. “Nah di KBS simpanse kan tetangga dengan orang utan. Harusnya tidak boleh,” ucapnya.
Aschta pada awalnya sempat khawatir, namun tidak lagi setelah mendapatkan masukan dari dokter hewan KBS bahwa simpanse koleksi KBS telah bertetangga lama dengan orang utan. Meski begitu, kekhawatiran Aschta tetap saja ada, mengingat habitat simpanse dan orang tentu jauh berbeda dan dikhawatirkan akan menimbulkan penyakit.
AVIT HIDAYAT