TEMPO.CO, Bandung - Ketua Taruna Hiking Club Grahito Handaru mengatakan kelompok pencinta alam hari ini akan mengirim tiga evakuator untuk membantu tiga anggotanya yang hilang di Langtang, Nepal. Biaya pengiriman ketiganya bersumber dari duit patungan para anggota THC.
“Kami membuka rekening bantuan dan mengumumkannya pada anggota THC. Kami tidak membukanya untuk umum,” ujarnya saat ditemui Tempo di Sekretariat THC, Jalan Bukit Dago Utara, Bandung, Rabu, 29 April 2015. Mereka tidak menginformasikan pada umum karena itu bentuk kepedulian THC terhadap anggotanya. Adapun Pemerintah Kota Bandung saat ini secara resmi telah membuka rekening untuk membantu tiga warga Bandung yang hilang itu.
Tiga orang yang akan dikirim ke Nepal terdiri atas dua anggota THC, yakni Gyaista Sampurno dan Victor Tumaang, serta seorang anggota kelompok pencinta alam Wanadri, Adijana Gustiansyah alias Agung. Mereka akan berangkat menggunakan penerbangan komersial hari ini pukul 14.00. Sedangkan Agung akan berangkat pukul 14.00 dari Jakarta bersama tim dari Kementerian Luar Negeri.
THC berhasil mengumpulkan dana yang cukup untuk memberangkatkan tiga evakuator dari Bandung. Dana yang mereka perlukan, ucap Grahito, tak sebesar dana yang dikucurkan Pemkot Bandung untuk mengirimkan dua evakuatornya. “Kami enggak sampai Rp 400 juta per orang,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemkot Bandung mengirimkan dua pencinta alam yang sempat ikut ajang Seven Summit, yakni Regi Kayong Munggaran, 31 tahun, dan seorang temannya. Dua orang itu masing-masing membutuhkan dana Rp 400 juta untuk mencari warga Bandung dengan estimasi waktu selama dua pekan.
THC tak membatasi waktu tiga evakuatornya di sana. “Pokoknya sampai ketemu, baru pulang ke Bandung. Prioritas kami: membantu teman kami. Kalau ketemu lebih cepat, ada kemungkinan kami bantu korban lainnya di sana,” tuturnya.
Maka, kata Grahito, THC masih membuka rekening bantuan evakuasi bagi para anggotanya. Sebab, dia belum dapat memastikan berapa lama waktu yang diperlukan ketiga evakuator untuk menemukan anggota THC yang hilang. Semakin lama mereka di Nepal, biaya yang mereka perlukan tentu semakin besar.
Kadek Andana, 27 tahun, Alma Parahita (32), dan Jeroen Hehuwat (39) adalah tiga anggota THC yang diduga hilang di Nepal sejak gempa berkekuatan 7,8 skala Richter terjadi di sana pada Sabtu, 25 April 2015.
Kadek dan Alma merupakan pasangan suami-istri yang baru menikah pada Maret 2015. Mereka berdua mulai bergabung dengan THC pada 2007 dan kerap bareng naik gunung. Setelah empat tahun berpacaran, mereka memutuskan menikah.
Sedangkan Jeroen, tutur Grahito, saat ini bekerja sebagai engineer di perusahaan swasta di Ibu Kota. Alumnus Institut Teknologi Bandung angkatan 1993 ini bergabung dengan THC sejak 1989. Jeroen merupakan salah satu pencinta alam terbaik yang dimiliki THC. Dia telah menaklukkan sejumlah gunung tinggi di dalam dan luar negeri.
PERSIANA GALIH