TEMPO.CO, Surabaya - Sedikitnya 50 ribu buruh diperkirakan tumplek-blek di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, dalam peringatan May Day pada 1 Mei mendatang. “Buruh akan berbondong-bondong sejak pagi dari delapan kabupaten dan kota di Jawa Timur,” tutur koordinator demonstrasi buruh bertajuk Aksi May Day 2015, Jazulli, Selasa, 28 April 2015.
Adapun tema yang akan diangkat dalam peringatan May Day tahun ini adalah menuntut pembubaran Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) dan pembentukan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial sebagai gantinya. Para buruh menilai PHI sebagai agenda kalangan neoliberal yang melanggar hak asasi manusia.
Baca Juga:
Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mempersilakan para buruh melakukan demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, untuk memperingati Hari Buruh Internasional pada 1 Mei mendatang.
Wakil Gubernur yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan sangat mengapresiasi peringatan May Day yang selalu digelar para buruh.
"Silakan saja berdemonstrasi. Itu kan hari peringatan resmi," kata Gus Ipul ketika dihubungi Tempo, Selasa, 28 April 2015.
Namun Gus Ipul mengingatkan, unjuk rasa yang dilakukan para buruh harus mendapat izin dari kepolisian. Selain itu, dia menekankan agar demonstrasi dilakukan dengan tertib, sehingga tidak terjadi kerusuhan. "Itu harus tetap diutamakan," ujarnya.
Gus Ipul menambahkan, dia juga akan memenuhi undangan salat Jumat bersama para buruh. Dia beralasan, undangan itu merupakan hal yang baik karena mengajaknya melakukan ibadah bersama-sama.
Ketika ditanya tentang harapannya terkait dengan momen Hari Buruh Internasional yang selalu diperingati setiap tahun, Gus Ipul meminta supaya para buruh dapat meningkatkan produktivitas dan bekerja secara profesional. "Mereka menuntut kenaikan upah, tapi saya harap mereka juga meningkatkan produktivitas dalam bekerja,” ucapnya.
EDWIN FAJERIAL