TEMPO.CO, Ternate - Anggota polisi dari Satuan Sabhara Kepolisian Daerah Maluku Utara Brigadir Dua Mulyadi Kumangun mengalami luka tusuk setelah sempat berkelahi dengan anggota TNI Angkatan Darat dari Satuan Kompi Senapan E Yonif 732 Banau, Prajurit Satu Muhktar Tamimi, Senin, 27 April 2015 tengah malam. Perkelahian terjadi usai keduanya menghadiri acara pernikahan seorang warga Desa Galala Sofifi, Kota Tidore Kepulauan.
"Ini hanya masalah pribadi, tidak ada kaitan dengan institusi. Lagipula kami telah berkoordinasi dengan pihak korem agar kasus ini tak meluas," kata Brigadir Jenderal Sobri Effendi Surya, Kapolda Maluku Utara, saat dihubungi, Selasa, 28 April 2015.
Brigadir Dua Mulyadi Kumangun mengalami luka tusuk bagian pinggang sebelah kanan dan memar di pelipis bagian kanan. Sedangkan, Prajurit Satu Muhktar Tamimi yang mengalami luka sobek di dagu bagian kanan dan telapak kanan. Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, saat acara pernikahan itu dua anggota ini bersenggolan, sehingga mengakibatkan perselisihan. Setelah itu, dua anggota ini berkelahi dengan anggota TNI yang belum jelas berapa jumlahnya.
Sobri Effendi Surya mengatakan saat ini pihaknya terus membangun hubungan komunikasi dengan Korem Babullah Ternate untuk mengantisipasi dampak dari insiden itu. Polda Maluku Utara bahkan sudah memerintahkan anggotanya untuk diam dan tidak ikut membuat keributan. “Saya sudah perintahkan tenang. Jadi kalau ada anggota polisi yang sengaja membuat keributan akan saya tindak tegas. Apalagi semalam sudah ada permintaan maaf dari TNI,” ujar Sobri.
Mayor TNI Anang Setiahadi, Kepala Penerangan Korem Babullah Ternate, mengatakan akibat insiden bentrok antar oknum anggota polisi dan TNI, pihaknya sudah memerintahkan anggota TNI di Sofifi untuk tenang dan tidak terpancing. Danrem Babullah Ternate Kolonel Agus Arif Fadilla bahkan telah menyampaikan permintaan maaf secara resmi ke pihak polisi akibat ulah anggotanya.
“Kami juga sudah memproses pelaku secara hukum. Saat ini polisi militer sedang menyelidiki kasus ini. Jadi kami berharap masalah ini tidak dihubung-hubungkan dengan intitusi, apalagi memang masalah itu bukanlah insiden antar intitusi,” kata Anang.
BUDHY NURGIANTO