TEMPO.CO, YOGYAKARTA - : Pelaksanaan Ujian Nasional SMA, MA dan SMK tahun ini sempat mengalami ganjalan. Selain kebocoran soal Ujian Nasional yang beredar di internet, pelaksanaan ujian komputer juga tidak berjalan sempurna. Tapi, Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menilai ada perbaikan signifikan dibanding pelaksanaan ujian di tahun sebelumnya.
Menurut Anies pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini membawa suasana belajar saat ujian berlangsung. Anies mengaku tidak menemukan satu berita pun di media ada siswa yang menjalani sarana klenik agar sukses menghadapi ujian. "Artinya, siswa datang ke ruang ujian tanpa rasa takut dan tegang," kata Anies seusai berbicara di Seminar "Guru dalam Dinamika Implementasi Kurikulum" di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta pada Sabtu, 24 April 2015.
Anies mengaku puas dengan perkembangan ini. Kemendikbud sejak awal memang berniat mengubah paradigma mengenai pelaksanaan UN. "Siswa datang ke ujian dengan suasana belajar," dia berujar.
Anies menjelaskan format UN tahun ini bukan sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, yakni untuk menguji hasil belajar siswa. Menurut dia, UN sekarang dilaksanakan sebagai bagian dari proses belajar para siswa. "Kami ingin ubah, bukan assesment of learning, diuji hasil belajarnya, tapi ujiannya sebagai bagian dari proses belajar," kata Anies.
Dia mengakui hasil pelaksanaan UN tahun ini memang belum sempurna. Tapi, Anies menemukan ada perubahan signifikan karena suasana ujian sudah berubah menjadi seperti proses belajar biasa. "Alhamdulilah, berjalan baik, kami akan memperbaiki lagi secara bertahap," dia mengimbuhkan.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM