TEMPO.CO, Lhokseumawe - Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) yang sebelumnya ditemukan dalam kondisi terluka di bagian kaki akhirnya mati di Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Selasa, 21 April 2015.
Informasi yang bisa dikumpulkan Tempo menyebutkan awalnya warga melihat lima gajah pada pekan pertama April. Selang beberapa hari kemudian, warga tak melihat lagi kawanan gajah tersebut. Tapi mereka menemukan satu gajah jantan yang sedang dalam kondisi terluka di bagian depan kaki kanannya di salah satu kebun warga.
Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Genman Hasibuan mengatakan gajah Sumatera berjenis kelamin jantan dan belum ditumbuhi gading yang ditinggalkan kawanannya itu diperkirakan baru berumur 15 tahun.
Menurut Genman, sejak gajah itu ditemukan warga, pihaknya sudah dua kali melakukan pengobatan, masing-masing pada 10 dan 20 April 2015. Dalam pengobatan terakhir BKSDA berencana sekalian membawa gajah itu ke pusat pelatihan gajah di Saree Aceh Besar yang berjarak sekitar 350 kilometer dari lokasi penemuan gajah. Namun saat dilakukan proses evakuasi gajah tersebut mati.
"Luka akibat terkena jeratan sudah infeksi dan kuman sudah menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi itu menyebabkan kondisi gajah semakin melemah dan akhirnya mati," ujar Genman, Rabu, 22 April 2015.
Lembaga Wildlife Species WWF-Indonesia menyebutkan, khusus di Aceh, sudah 36 gajah ditemukan mati sejak 2012. Sebagian besar kematian gajah disebabkan oleh racun. Penyebab lainnya yakni terkena setrum atau jerat di perkebunan sawit.
Sebelumnya, satu gajah mati pada Senin, 13 April 2015. Gajah itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Desa Kareung Hampa, Kecamatan Lam Balek, Kabupaten Aceh Barat, sekitar 150 meter dari kawasan perkebunan sawit PT Agro Sinergi. Kondisi bangkai gajah dalam keadaan belalai lepas dan gading hilang. Gajah itu diperkirakan mati satu minggu sebelumnya.
"Dalam tiga tahun terakhir kematian gajah di seluruh Pulau Sumatera semakin mendekati angka 200 atau lebih dari 10 persen total populasi gajah Sumatera di alam," kata Sunarto, anggota Wildlife Species WWF-Indonesia.
IMRAN M.A.