Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anggota Jaringan Santoso Ditangkap, Labuan Bajo Waspada  

image-gnews
Pelabuhan Labuan Bajo, Flores. TEMPO/ Nita Dian
Pelabuhan Labuan Bajo, Flores. TEMPO/ Nita Dian
Iklan

TEMPO.COJakarta – Pasca-penangkapan Syarif, salah satu anggota jaringan teroris Santoso, aparat kepolisian meningkatkan pengamanan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami tingkatkan kewaspadaan setelah ditangkapnya teroris di daerah itu," kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Agus Santosa kepada Tempo, Senin, 20 April 2015.

Kepala Polda NTT Brigadir Jenderal Endang Sunjaya, ujar dia, telah memerintahkan intel dan Babinkamtibmas di Manggarai Barat untuk selalu waspada dan meningkatkan koordinasi dengan lurah/kepala desa. Hal ini untuk mengantisipasi masuknya jaringan teroris ke daerah itu.

Kewaspadaan masyarakat juga perlu ditingkatkan dengan mengaktifkan kembali siskamling dan wajib lapor 1 x 24 jam bagi pendatang. "Lakukan deteksi dini perkembangan situasi pasca-penangkapan di Desa Siru dan Kecamatan Lembor," tutur Agus.

Menurut Agus, perlu juga dilakukan koordinasi dengan Kesbangpolinmas dengan mengikutsertakan para camat se-Kabupaten Mabar guna pencegahan radikalisme dan menenangkan gejolak situasi di masyarakat pasca-penangkapan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait dengan masih adanya jaringan teroris di Manggarai Barat, Agus membantahnya. "Tidak ada lagi jaringan teroris di daerah itu," ujar Agus.

Syarif adalah salah satu anggota teroris jaringan Santoso yang ditangkap pada Sabtu petang, 18 April 2015, sekitar pukul 16.25 Wita oleh Densus 88 di Desa Ranggawatu, Kecamatan Sanonggoang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Syarif merupakan pelaku penembakan Kapolsek Ambalawi Bima, Nusa Tenggara Barat, Iptu Abdul Salam pada 18 Agustus 2014. 

YOHANES SEO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polda NTT Tegur Satgas Soal Dugaan Pelanggaran Prokes Libatkan Kepala Daerah

4 September 2021

Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna B. ANTARA/Kornelis Kaha
Polda NTT Tegur Satgas Soal Dugaan Pelanggaran Prokes Libatkan Kepala Daerah

Polda Nusa Tenggara Timur telah menegur Ketua Pelaksana Satgas COVID-19 Provinsi NTT soal dugaan pelanggaran prokes di Pulau Semau


Pulau Sumba Ditawarkan Situs Online, Pemda NTT: Tak Mungkin Kami Jual Pulau

10 Februari 2021

Kepala Biro Humas Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu. ANTARA/Aloysius Lewokeda
Pulau Sumba Ditawarkan Situs Online, Pemda NTT: Tak Mungkin Kami Jual Pulau

Sebuah situs daring www.privateislandsonline.com memginformasikan terkait penjualan sejumlah pulau di Indonesia yaitu Pulau Sumba di NTT


Antisipasi Demo, Polda NTT Kirim 200 Personel Brimob ke Jakarta

13 Oktober 2020

Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif (kiri) saat melepas pergesaran pasukan Brimob Polda NTT ke Polda Metro Jaya, Jakarta. Antara /HO-Humas Polda NTT
Antisipasi Demo, Polda NTT Kirim 200 Personel Brimob ke Jakarta

200 personel Brimob dikirim ke Jakarta untuk membantu pengamanan Demo Omnibus Law


Jadi Destinasi Papan Atas, Polda NTT Bentuk Polisi Pariwisata

30 Desember 2019

Seorang polisi pariwisata memberikan pengetahuan kepada wisatawan asing saat berkunjung ke pos Tourist Police Gallery di Jalan Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin (2/7). TEMPO/Johannes P. Christo
Jadi Destinasi Papan Atas, Polda NTT Bentuk Polisi Pariwisata

Polda NTT segera membentuk polisi pariwisata, yang ditempatkan di sekitar Labuan Bajo. Polisi pariwisata dibentuk untuk memastikan keamanan wisatawan.


Cegah Masuknya Radikalisme, Berikut yang Dilakukan Polda NTT

22 Agustus 2017

Kapolda Nusa Tenggara Timur Inspektur Jenderal Agung Sabar Santoso saat ditemui di Mapolda NTT, Kupang, Senin, 21 Agustus 2017. Tempo/Egi Adyatama
Cegah Masuknya Radikalisme, Berikut yang Dilakukan Polda NTT

Polda NTT melakukan sejumlah langkah untuk menangkal masuknya radikalisme.


Polda NTT Rapatkan Barisan Antisipasi Aksi Teror ke Anggota  

11 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan terorisme. TEMPO/Iqbal Lubis
Polda NTT Rapatkan Barisan Antisipasi Aksi Teror ke Anggota  

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur meningkatkan pengamanan terhadap anggotanya setelah maraknya pergerakan teroris yang kini membidik mereka.


Wartawan Media Online Laporkan Bupati Rote Ndao ke Polda NTT

7 Juli 2017

ifex.org
Wartawan Media Online Laporkan Bupati Rote Ndao ke Polda NTT

Pelaporan itu terkait intimidasi yang dialami Bernardus saat melakukan peliputan pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) Rote Ndao.


Pengamanan Lebaran, Polda NTT Siagakan 6.200 Personel

19 Juni 2017

Polisi unit K-9 bersama anggota Brimob Polda Bali berjaga di terminal penumpang saat mulai beroperasinya Posko Terpadu Mudik Lebaran di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, 15 Juni 2017. Sekitar 1.500 personel gabungan dari berbagai unsur mulai disiagakan hingga 26 hari ke depan dalam mendukung kelancaran dan keamanan arus mudik/arus balik Lebaran tahun 2017 melalui bandara internasional tersebut. ANTARA FOTO
Pengamanan Lebaran, Polda NTT Siagakan 6.200 Personel

Kepolisian Nusa Tenggara Timur menyiagakan 6.200 personel untuk mengamankan Lebaran di daerah itu.


Pascateror Bom Kampung Melayu, Polda NTT Siaga I  

26 Mei 2017

Terminal dan halte Kampung Melayu Jakarta Timur belum beroperasi pasca-ledakan bom. MARIA FRANSISCA
Pascateror Bom Kampung Melayu, Polda NTT Siaga I  

Polda NTT menetapkan status siaga I pascateror bom Kampung Melayu.


Unggah Ujaran Kebencian di Facebook, Warga NTT Ditangkap Polisi

13 Mei 2017

Ilustrasi perempuan sedih
Unggah Ujaran Kebencian di Facebook, Warga NTT Ditangkap Polisi

Polda NTT menangkap PGJ setelah menerima laporan dari salah satu tokoh agama di Kota Kupang.