TEMPO.CO, Bangkalan - Keluarga mendiang Siti Zaenab, pekerja migran asal Desa Martajesah, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang dihukum mati di Arab Saudi, menanyakan keberadaan barang-barang pribadi Zaenab.
"Belum ada kejelasan barang-barang pribadi adik saya akan dikembalikan atau tidak," kata Halimah, kakak Zaenab, Sabtu, 18 April 2015.
Dia berharap semua barang pribadi Zaenab dikembalikan untuk kenangan. Apalagi, saat Halimah mengunjungi Zaenab di penjara Kota Madinah pada Maret 2015, adiknya berwasiat bahwa dua cincin dan satu anting emas yang tengah dipakai kala itu akan diberikan kepada anaknya. "Kata adik saya, cincinnya buat anaknya, sedangkan antingnya untuk saya," ujar Halimah.
Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kementrian Tenaga Kerja Reyna Usman menuturkan soal barang pribadi pasti sudah ada pembicaraan antara Zaenab dan keluarganya. "Mereka kan sudah tiga kali bertemu dengan Zaenab, pasti sudah dibicarakan," ucapnya.
Adapun soal keinginan keluarga berziarah ke makam Zaenab di Madinah, Reyna memastikan Kementerian Tenaga Kerja akan memfasilitasinya. Fasilitas serupa juga akan diberikan kepada keluarga Karni di Brebes, Jawa Tengah. Karni adalah tenaga kerja Indonesia yang dieksekusi mati di Arab Saudi karena memutilasi bayi berusia 4 tahun. "Kapan waktunya, yang pasti secepatnya," katanya.
MUSTHOFA BISRI