TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku belum sempat bicara dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal pemilihan Wali Kota Surabaya. "Saya tidak sempat, wong acaranya mepet," kata Risma kepada wartawan seusai inspeksi pelaksanaan ujian nasional di SMA Negeri 5 Surabaya, Senin, 13 April 2015.
Risma memang dua kali menghadiri Kongres PDIP di Bali. Pertama, 9 April 2015, saat pembukaan Kongres, Risma mengenakan jas merah yang menjadi dress code peserta. Kemudian dia kembali menghadiri acara Kongres pada Jumat malam, 10 April 2015.
Padatnya acara membuat Risma tidak bisa bertemu khusus dengan Megawati. Dia pun belum mendapat arahan langsung dari Mega terkait dengan pilkada Kota Surabaya, termasuk rekomendasi yang diberikan kepadanya.
Namun, ketika ditanya wartawan tentang sikap Risma sendiri terhadap rencana maju lagi dalam pilkada, dia tidak menyampaikan secara jelas. "Warga Surabaya tahulah yang terbaik untuk mereka," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwiyono memberikan sinyal bahwa rekomendasi calon Wali Kota Surabaya sudah diberikan kepada Risma. Dengan mengenakan jas merah pada pembukaan Kongres, Risma sudah menunjukkan diri sebagai kader secara simbolis. Namun, secara prosedural, Risma tetap harus mempunyai kartu tanda anggota. "Calon dari PDIP harus kader dan punya KTA," ujarnya.
Adi juga mengakui adanya pertemuan antara Risma dan Megawati. Namun dia tidak tahu isi pembicaraan itu. PDIP, tutur Adi, akan melanjutkan pemerintahan yang sudah berjalan di Surabaya. Hal itu menjadi perintah pimpinan pusat PDIP, yakni mengamankan pemerintahan di daerah.
AGITA SUKMA LISTYANTI