TEMPO.CO, Kupang - Dinas Pendidikan Nusa Tenggara Timur (NTT) mengambil langkah dengan menggandakan soal ujian nasional (UN) jika masih ditemukan kekurangan lembaran soal saat di buka dari amplop menjelang pelaksanaan UN di sekolah.
"Kami akan mengcopy soal UN, jika menemukan adanya kekurangan soal. Namun harus dilakukan dengan berita acara," kata Kepala Dinas Pendidikan NTT Petrus Manuk kepada Tempo, Ahad, 12 April 2015.
Menurut dia, pihaknya telah mengantisipasi kekurangan soal yang ditemukan sebelumnya dengan meminta pergantiannya. Sesuai jadwal kekurangan soal di beberapa kabupaten akan dilengkapi hari ini. "Kami sudah siap gelar UN. Hari ini semua kekurangan soal telah didistribusikan," ujarnya.
Dia mengaku masih gelisah dengan kekurangan lembaran soal dan lembaran jawaban saat pelaksanaan UN, Senin, 13 April 2015. Namun masih bisa diantisipasi dengan lembaran soal dan jawaban cadangan. "Jika tidak memungkinkan terpaksa harus di foto copy agar siswa bisa tetap ikut UN," katanya.
Dia juga menjamin pelaksanaan UN 2015 ini tidak akan mengalami kebocoran soal seperti diisukan berbagai pihak, karena pengamanan saat soal UN tiba di NTT cukup ketat oleh aparat kepolisian. "Dari pelabuhan hingga pendistribusian ke kabupaten/kota dikawal oleh polisi," ujarnya.
Pengiriman yang dilakukan melalui PT Pos Indonesia dan PT ASDP tetap dilakukan pengawalan. Sehingga jika ditemukan ada yang menyatakan soal bocor dengan mengcopy lembaran jawaban, itu palsu. "Jika ada yang bilang soal bocor, berarti soal itu palsu," katanya.
Apalagi, katanya, dalam satu kelas peserta UN terdapat 20 siswa dengan soal UN yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. "Bagaimana membocorkan 20 soal sekaligus. Itu tidak mungkin," ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan NTT, jumlah peserta UN 2015 tingkat SMA/MA di provinsi ini sebanyak 49.591 orang, sedangkan SMK 15.809 orang. Mereka tersebar di 438 sekolah di 22 kabupaten/kota.
YOHANES SEO