TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah akan mendirikan Akademi Keamanan dan Keselamatan Laut (AKKL) di Surabaya, Jawa Timur. Rencana ini diungkap Menteri Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia Tedjo Edhy Purdijatno usai meninjau kesiapan akademi itu, Jumat, 10 April 2015.
Tedjo menjelaskan kelahiran akademi baru itu dibidani oleh kementerian yang dipimpinnya dan Badan Keamanan Laut (Bakamla). Kelahiran akademi juga mendapat restu dan bantuan dari Markas Besar TNI, Kementerian Ristek dan Dikti, Akademi Angkatan Laut, serta Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut.
"Tadi sudah disepakati bahwa akan segera dibentuk dan diresmikan pada Juni-Juli sehingga pada 2018 diharapkan sudah ada lulusan pertama dari AKKL," ujarnya.
Tedjo menyatakan AKKL diharapkan dapat memperkuat poros maritim seperti yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Selain itu, pendirian akademi tersebut juga dapat meningkatkan keamanan di laut.
Nanti AAKL akan menggunakan dua tempat. Yang pertama, messing (asrama) dan kelas di Markas Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut dan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut. Sedangkan untuk Laboratorium Skill Sistem Peringatan Dini berada di Akademi Angkatan Laut.
"Pendidikan akademi ini setara Diploma 3 dan diperuntukkan untuk sipil dengan pendidikan semimiliter," ujar Tedjo.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk calon taruna AKKL, antara lain lulus SMA, SMK, atau sederajat semua jurusan, laki-laki, batas usia maksimal 22 tahun, sehat jasmani dan rohani, serta berkelakuan baik. Selain itu juga harus lulus seleksi yang ditetapkan Bakamla. "Ini semua gratis," kata Tedjo menambahkan.
Menteri Tedjo didampangi Kepala Badan Kemananan Laut Laksamana Madya Dr. Desi Albert Mamahit meninjau dan melihat kelengkapan sarana maupun prasararana yang akan digunakan AKKL. Menteri Tedjo juga menerima paparan dari Bakamla terkait rencana Program Pendidikan dan paparan dari TNI AL yang berhubungan dengan dukungan fasilitas tempat.
EDWIN FAJERIAL